Intisari-Online.com - Alkisah, keluarga Ivonne Nunez tinggal di Kota Callao, Peru. Di rumah ini, ibu beranak tiga itu tersimpan sebuah boneka berambut pirang dan bermata biru yang bernama Sarita.
Sarita adalah hadiah dari seorang keponakannya yang sudah meninggal. Kejadian-kejadian aneh pun terjadi setelah keponakannya itu meninggal.
(Baca juga: 7 Tips Naik Gerbong Wanita Commuter Line yang Disebut Lebih "Ganas" Dibanding Gerbong Campur)
Ivonne sendiri tidak dapat membuang boneka yang mengingatkannya akan keponakan dan kakak tirinya itu.
Sementara cerita yang dia dapat kemudian, kakak tirinya itu bunuh diri di dalam rumah yang kini ditempatinya.
Sarita merupakan boneka yang berisi rekaman doa “Our Father” bila tombol pada dadanya ditekan. Tapi anehnya, boneka itu adalah menyuarakan doa tersebut tanpa ada seorang pun yang menyentuh tombolnya.
Oleh keluarga Ivonne, boneka itu diletakkan di pojokan rumah sebelum mereka tidur. Namun, pada pagi harinya si boneka ternyata berada di atas meja atau tempat tidur.
Anehnya, saat terbangun, ketiga anak Ivonne mendapati ada goresan dan memar di tubuh mereka. Beberapa di antaranya disebabkan oleh boneka yang posesif itu.
Salah satu anak Ivonne, yaitu Angie (20 tahun) mengaku sesekali ia mendengar suara-suara di rumah. Ia juga merasakan kehadiran orang asing dan melihat ada bayangan yang bergerak di kamarnya.
“Setiap malam aku merasakan seperti ada seseorang yang mengawasiku dari sudut kamar,” kata Angie.
Baik Angie dan kedua adik lelakinya tidak mempermasalahkan bila Sarita dibuang. Namun, Ivonne tidak menginginkan hal tersebut.
Ibu mereka memutuskan untuk memanggil seorang angelogis (sebutan untuk ahli tentang malaikat) agar mengusir roh jahat dari Sarita.