Find Us On Social Media :

Prinsip Zero Accident dan Daftar ‘Kecelakaan’ saat Latihan yang Merenggut Nyawa Prajurit TNI

By Ade Sulaeman, Kamis, 18 Mei 2017 | 14:30 WIB

Pasukan TNI siap latihan perang

Intisari-Online.com - Setiap akan melakukan latihan perang pasukan TNI memulainya dengan menggelar upacara pembukaan.

Dalam upacara pembukaan ini semua persenjataan yang digunakan juga digelar dan dicek termasuk pengecekkan kesiapan mental dan fisik prajurit.

(Baca juga: Latihan Tembak Meriam di Natuna, 4 Anggota TNI Tewas dan 8 Orang Terluka)

Tujuan utama dalam upacara pembukaan adalah pengarahan dari komandan latihan dan penekanan bahwa latihan perang harus berjalan lancar serta tanpa kecelakaan (zero accident).

Tapi jika sampai terjadi kecelakaan dan mengakibatkan korban jiwa, risiko itu sebenarnya sudah disadari oleh prajurit dan mereka akan menerimanya dengan ikhlas.

Sebab sebelum menjalani kehidupan sebagai tentara mereka sudah menandatangani perjanjian untuk negara. Yakni siap untuk hidup atau mati dalam latihan perang atau peperangan yang sesungguhnya.

(Baca juga: Gara-gara Lupa Jemur Parasut, Sejumlah Pasukan Payung TNI Gugur saat Latihan)

Namun demikan untuk menghadapi risiko paling buruk itu setiap prajurit sudah diasuransikan melalui lembaga asuransi TNI.

Berikut sejumlah latihan militer TNI yang pernah mengakibatkan gugurnya para prajurit TNI.

Pada bulan Februari 2008 sebuah tank pendarat amfibi Marinir tenggelam ketika sedang melaksanakan latihan perang di Situbondo, akibatnya 6 prajurit Marinir gugur.

Pada hari Kamis (21/6/2012) pesawat TNI AU Fokker-27 yang sedang latihan terbang jatuh di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur dan mengakibatkan pilot, kopilot, dan teknisi gugur.

(Baca juga: Anthony Fokker, Pembuat Pesawat Andalan Jerman pada Perang Dunia I yang Lahir di Blitar)