Find Us On Social Media :

Kisah Pilu Hans Christian Andersen, Sukses Dalam Dongeng Tetapi Gagal dalam Cinta

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 29 Agustus 2018 | 21:00 WIB

Intisari-Online.com – Itulah nasib Hans Christian Andersen, raja dongeng, yang terkenal di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Selama hidupnya ia memang sudah mengenyam pengalaman keluar masuk  istana-istana Eropa, tetapi dalam kehidupan cintanya ia gagal total.

Dua wanita yang dicintainya menolak lamarannya. Surat perpisahan dari salah satu kekasihnya disimpan rapi dalam kantong kulit yang terus dipakai sebagai kalung sampai akhir hayatnya.

Pada hari pemakamannya tidak ada seorang kerabat pun yang berjalan di belakang peti jenazahnya. Soalnya ia memang sebatang kara.

Baca juga:Apakah Dongeng Nyai Loro Kidul itu Ada Benarnya?

Sebaliknya seluruh Denmark ikut menangisi kepergiannya.

Ketika penulis dongeng Hans Christian Andersen disemayamkan di gereja pada tanggal 11 Agustus 1875, yang hadir: raja Denmark, putra mahkota dan separuh pemerintahan Denmark, wakil dari 20 negara, dewan kotapraja dari Odense dan Kopcnhagen serta kaum ningrat Fuenen.

Yang menyanyi  dalam paduan suara ialah mahasiswa Kopenhagen dan sirene di pelabuhan tidak jauh dari situ meraung-meraung, selama kapal-kapal memasang bendera setengah tiang.

Sekarang, lebih dari 100 tahun kemudian, ketenaran penulis ini belum pudar.

Banyak dongeng-dongengnya seperti "Putri dari ercis" dan "Pakaian Baru Kaisar", sudah diterjemahkan hampir dalam semua bahasa dunia.

Patungnya ditaruh di tempat-tempat terkenal di New York, Kopenhagen dan rumah kelahirannya di Odense di pulau Fuenen sudah menjadi pusat parawisata.

Tahun 1979, 160.000 orang mengunjungi museum tersebut.

Akhir tahun 1980. telah terbit biografi baru tentang penulis dongeng ini, dengan detail-detail yang belum diketahui orang dari kehidupannya.