Find Us On Social Media :

Bisa Sebabkan Penyakit Baru, 1 dari 5 Fakta tentang Obat yang Wajib Kita Tahu Sebelum Meminumnya

By Ade Sulaeman, Selasa, 16 Mei 2017 | 16:00 WIB

Jangan percaya obat hanya karena harganya

Apabila obat aslinya boleh diproduksi massal setelah hak patennya beralu, obat itu pun bisa dijual dengan harga yang lebih rendah dibandingkan ketika patennya masih berlaku.

Nah, kalau ada obat yang sama isinya dengan harga yang lebih murah, kenapa harus memilih harga yang mahal, bukan?

Namun, terkadang ada juga pasein yang tak sebuh kalau resepnya murah. Begitu pula sebaliknya.

4. Kembalilah pada dokter bila obat menimbulkan reaksi tidak enak

Meskipun sangat ahli dalam bidangnya, dokter bukalahlah malaikat. Terkadang mereka bisa saja alpa dalam meresepkan obat.

Misalnya, obatnya sudah tepat, tapi tidak cocok untuk pasien. seperti itu mungkin saja bisa terjadi. Sebab tiap tubuh seseorang meresepon obat dengan cara yang berbeda.

Misalnya, obat flu dengan campuran kandungan obat tertentu, tidak boleh diperuntukan bagi pengidap glaukoma.

Contoh lain, pengidap jantung tak boleh sembarangan mengonsumsi obat sesak napas. Demikian pula dengan orang yang rentan terhadap alergi.

Sebab setidaknya ada lebih sepuluh bentuk reaksi alergi yang mungkin ditimbulkan akibat mengonsumsi obat yang tidak cocok.

Makanya, jangan ragu untuk kembali ke dokter bila Anda merasakan reaksi tidak enak setelah mengonsumsi obat.

5.  Kapan obat harus dihabiskan?

Jangan salah, tidak semua obat harus dihabiskan loh untuk menyembuhkan penyakit.

Sebelumnya, kita perlu tahu kalau obat terdiri dari dua jenis. Ada obat pereda keluhan (simptomatik) dan pembasmi akar penyakit.

Namun, obat simptomatik tak perlu dihabiskan jika keluhannya sudah hilang. Sebaliknya, obat pembasmi akar penyakitlah yang perlu dihabiskan.

Contohnya, atibiotika, obat darah tinggi, kecing manis, hingga jantung. Nah, mintalah petunjuk dokter apakah resepnya perlu diulang bila obat telah habis dikonsumsi.

Lalu, dari mana kita tahu mana obat simptomatik atau pembasmi akar penyakit? Gampang kok. Tanyakanlah langsung pada dokter sebelum meninggalkan kamar praktik.