Find Us On Social Media :

Jonatan Christie Dapat Kartu Kuning dalam Bulutangkis Asian Games 2018, Ada Kartu Merah dan Kartu Hitam Juga Lho

By K. Tatik Wardayati, Senin, 27 Agustus 2018 | 17:30 WIB

Intisari-Online.com – Kita semua tahu tentang kartu Kuning dan Merah di olahraga sepakbola.

Namun, mungkin kita bertanya-tanya maksud kartu hukuman tersebut di olahraga bulutangkis.

Aturan tentang pelanggaran dinyatakan dalam peraturan BWF no. 3 yang direkomendasikan untuk wasit, sebagai berikut.

Relevansi kesalahan yang dimaksud, adalah insiden seperti berikut ini.

Seorang pemain melemparkan raket ke lapangan lawan atau meluncur di bawah net sehingga menyebabkan halangan dan gangguan, dan mungkin penangguhan dalam permainan.

Baca juga: Jadwal Pertandingan 4 Wakil Indonesia di Semifinal Bulutangkis Perorangan Asian Games 2018

Pemain meninggalkan lapangan tanpa seizin wasit.

Pemain sengaja menyebabkan penundaan dan penangguhan dalam bermain dengan berjalan di sekitar lapangan permainan.

Pelatih dari luar lapangan dalam bentuk apa pun saat pemain sedang bermain.

Pelatih harus duduk di kursi yang ditentukan dan tidak berdiri di sisi lapangan selama pertandingan kecuali selama interval yang diizinkan.

Mereka tidak boleh mengalihkan perhatian atau menyebabkan gangguan untuk bermain dan pemain.

Pelatih tersebut dapat diperingatkan dan untuk pelanggaran serupa yang kedua mereka dilarang berada di lapangan oleh wasit.

Sebagian besar dari pelanggaran ini tercakup dalam peraturan BWF no. 16 tentang terus-menerus bermain, kesalahan, dan sanksi.

Baca juga: Berseteru di Lapangan, Bersahabat di Luar: 7 Fakta Menarik Persaingan antar-Musuh Bebuyutan Pebulutangkis Dunia Lee Chong Wei dan Lin Dan

Dari catatan peraturan no. 16 dinyatakan bahwa,

Seorang pemain tidak boleh:

Wasit diberikan wewenang untuk memberikan hukuman pada mereka yang melanggar.

Baca juga: 5 Hal yang Belum Anda Ketahui Tentang Bulutangkis, di Antaranya Senar Raket dari Perut Kucing

Dengan administrasi pelanggaran, yaitu mengeluarkan peringatan ke pihak yang melanggar.

Wasit memanggil pemain ke sisinya, mengangkat tangan kanannya memegang Kartu Kuning di atas kepalanya dan memanggil dengan berteriak…” (nama pemain), peringatan karena kesalahan.”

Bila terjadi dua kesalahan tersebut akan dianggap sebagai pelanggaran yang terus menerus.

Maka wasit memanggil pemain datang ke sisinya, mengangkat tangannya memegang Kartu Merah di atas kepalanya dan memanggil dengan berteriak “…. (nama pemain), bersalah atau melakukan kesalahan.”

Dalam kasus pelanggaran mencolok, pelanggaran terus-menerus atau pelanggaran hukum, maka wasit akan menyalahkan pihak yang melanggar dan melaporkan kepada sebelah wasit, yang memiliki wewenang untuk mendiskualifikasi dari yang melanggar pertandingan.

Untuk diskualifikasi atau Kartu Hitam.

Baca juga: Dulu Jadi Rival Susi Susanti, Sekarang Mantan Pebulutangkis Putri Asal China Itu Jadi WNI dan Tinggal di Klaten

Ketika wasit harus mengatur pelanggaran yang mencolok atau terus-menerus dari peraturan yang relevan dengan menyalahkan pihak yang melanggar dan melaporkan langsung kepada kepala wasit dengan pandangan untuk diskualifikasi.

Ia memanggil pemain ke sisinya seperti dalam kasus Kartu Merah dan ia memanggil wasit untuk memberitahunya, dan jika wasit setuju dan memutuskan untuk mendiskualifikasi pihak yang melanggar, maka Kartu Hitam diberikan oleh wasit.

Wasit memanggil pemain yang melakukan kesalahan ke sampingnya dan mengatakan, “.. (nama pemain), didiskualifikasi karena kesalaha.”

Pada saat yang sama ia mengangkat tangan kanannya yang memegang kartu hitam di atas kepalanya.

Jadi secara teknis akan menjadi: 2 kartu kuning = 1 kartu merah 2 kartu merah = 1 kartu hitam Kemudian pemain didiskualifikasi dan keluar dari pertandingan. Semoga Anda masih memiliki stamina untuk membaca hingga tahap ini, tetap fokus dan tidak terganggu. Jika tidak, Anda akan diberi Kartu Merah!

 Baca juga: 'Kita Bisa Season ke-3' Siap Ciptakan Bibit Unggul Bulutangkis Indonesia