Find Us On Social Media :

Gawat Pengebom Nuklir Tu-160 Rusia Berpangkalan di Arktik, Jarak Menyerang ke AS pun Jadi Makin Dekat

By Agustinus Winardi, Selasa, 28 Agustus 2018 | 07:00 WIB

Intisari-Online.com - Untuk pertama kalinya dua unit pesawat supersonik pengebom nuklir Tu-160 Rusia mendarat di pangkalan Arktik di Kutub Utara, 16 Agustus 2018.

Kehadiran Tu-16 di Artik setelah menempuh penerbangan nonstop yang jaraknya hampir 6.500 km dari Rusia itu jelas membuat AS jadi makin waspada.

Pasalnya jika Tu-160 digunakan untuk menggempur daratan AS, ia tinggal menempuh penerbangan 4.300-an km dari Arktik.

Penerbangan dua Tu-160 untuk mendarat di Arktik dalam rangka menggelar latihan penyerangan strategis jarak jauh itu sebenarnya tidak sendirian.

Pasalnya dua jenis pesawat lainnya juga dilibatkan, yakni pengebom Tu-95 MS dan pesawat tanker IL-78 sehingga jumlah total pesawat yang digunakan sekitar 10 unit.

Baca juga: Hubungan Dengan Rusia-China Memanas, AS Aktifkan Armada Laut Era Perang Dingin

Pesawat tanker IL-78 bertugas sebagai penyuplai bahan bakar Tu-160 dan Tu-95 baik saat berada di udara maupun di darat.

Tapi kehadiran Tu-160 merupakan pesawat pengebom nuklir Rusia yang paling ditakutkan AS.

Selain memiliki kecepatan supersonik, bisa membawa rudal nuklir maupun rudal konvensional, Tu-160 juga bisa terbang lebih dari 12 ribu km tanpa mengisi bahan bakar ulang.

Dengan kemampuan terbang seperti itu jika Tu-160 menyerang AS dari Arktik maka penerbangan Tu-160 bisa berlangsung ulang-alik tanpa perlu mengisi bahan bakar ulang.

AS memang patut khawatir karena Tu-160 jika hanya membawa senjata nukli, bisa mengangkut sebanyak 12 rudal nuklir H-102 dan dapat digunakan untuk menghancurkan seluruh daratan AS.

Baca juga: Tu-95, Pengebom Nuklir Rusia Paling Sangar yang Gemar Gentayangan Menerobos Wilayah Lawan

Penggunaan Tu-160 oleh Rusia sebagai pengebom nuklir strategis jarak jauh memang sudah lama menghantu AS, mengingat Tu-160 ada yang telah di-upgrade sehingga bisa memiliki teknologi siluman (stealth).