Find Us On Social Media :

Warga Dusun Kasuran: Jangan Tidur di Kasur Jika Ingin Terbebas dari Santet

By Moh Habib Asyhad, Senin, 8 Mei 2017 | 18:00 WIB

jangan tidur di kasur jika ingin terbebas dari santet

Intisari-Online.com – Pantangan atau wewaler itu sampai kini masih diyakini sebagian besar warga Dusun Kasuran, di Kecamatan Seyegan, Sleman, Yogyakarta.

Lho, apa hubungannya kasur dengan santet? Tidak ada yang tahu persis apa alasannya.

(Baca juga: Petir Terganas di Dunia Ada di Indonesia Lo! Ini Dia Lokasinya)

Dusun Kasuran sendiri terdiri atas dua wilayah. Kasuran Kulon dan Kasuran Wetan yang masing-masing dihuni sekitar 70-an kepala keluarga, dengan jumlah warga sekitar 1.200 jiwa.

Meski mampu membeli kasur, hampir semua warganya tidur hanya beralas tikar.

Mereka meyakini jika pantangan itu dilanggar akan mendatangkan balak alias masalah yakni sakit, hidup menderita , hingga kematian.

Beragam kisah soal balak akibat melanggar pantangan, beredar turun-temurun. Sekitar 1972 kejadian buruk menimpa pendatang yang awalnya kurang percaya dengan wewaler itu.

“Pendatang itu berprofesi perawat. Mungkin karena tidak tahu, keluarga mereka tidur menggunakan kasur kapuk. Akibatnya kedua anak lakinya hampir tiap hari bertengkar malah nyaris berkelahi secara fisik. Setelah disarankan untuk menyingkirkan kasur tersebut, kedua anaknya tak lagi saling tengkar,” kata Wartilah (59 th) kepala Dusun Kasuran Kulon.

(Baca juga: Emmanuel Macron Jadi Presiden Prancis Termuda: Kisah Asmara Macron yang Beristri Perempuan 24 Tahun Lebih Tua darinya)

Kisah lainnya, dialami seorang polisi beserta keluarganya yang mengontrak di salah satu rumah penduduk sekitar tahun 1982.

Merasa bukan warga asli, keluarga tersebut nekat menggunakan kasur.

Belum genap sebulan mendiami rumah  itu, mereka tak tahan lantaran rumahnya sering didatangi ular.