Find Us On Social Media :

Rebel Rabbi : Komunitas Yahudi yang Membela Hak-hak Palestina dan Bahkan Mengecam Israel

By Afif Khoirul M, Sabtu, 25 Agustus 2018 | 12:30 WIB

Intisari-online.com - Supremasi ras yang dilakukan beberapa orang Yahudi mungkin telah memicu kemarahan beberapa orang di dunia.

Pemberangusan etnis Arab di tanah Palestina, dengan dalih 'pulang kampung' pada tanah yang dijanjikan bukanlah suatu hal yang bisa diterima.

Hal ini telah memicu rasa simpati dan empati mendalam pada orang-orang Yahudi yang mata hatinya terbuka setelah melihat konflik Israel-Palestina.

Meski Yahudi selalu diidentikkan dengan Israel, bukan berarti Yahudi adalah Israel.

Baca Juga : Benteng Masada, Tempat di Mana 960 Orang Yahudi Bunuh Diri Massal

Pemahaman Yahudi tentang bisa dikatakan cukup rumit, ada yang menyebutnya sebuah agama dan secara etinitas Yahudi juga bisa disebut sebuah ras.

Orang Yahudi sendiri tidak serta-merta menerima semuanya tindakan Israel, ada beberapa orang Yahudi yang tinggal di Israel menentang tindakan tersebut.

Tindakan rasis dan keji atas bangsa Arab di Palestina telah membuka mata hati mereka, pemusnahan suatu etnis untuk mengambil alih tanah Palestina adalah tindakan yang tidak bisa ditolelir.

Bahkan orang-orang Yahudi yang sudah memiliki 'gelar' Rabbi sekalipun menentang tindakan keji yang dilakukan bangsanya ini.

Baca Juga : Israel Jadi Negara Apartheid, Hanya Orang Yahudi yang Punya Hak di Sana dan Yerusalem Jadi Ibukotanya

Rabbi adalah sebuah istilah yang menggambarkan seorang Yahudi terpelajar, ia menguasai 613 mitzvot (hukum agama) Yahudi, atau orang yang ditunjuk sebagai pemimpin agama di komunitasnya. 

Meski mereka telah mendalami Yahudi sebagai ajaran yang dianutnya, hati kemanusian mereka masih ada, dan beberapa diantara tergerak untuk menyuarakan hak-hak orang Palestina.

Rabbi Brant Rosen adalah salah satu contoh penentang tindakan keji Israel, Rosen telah melakukan perjalanan pribadi sejak Operasi Cast 2008 oleh Operasi 2008-2009.

Kebrutalan yang dilakukan bangsa Israel atas Plestina memaksanya untuk mempertanyakan keyakinannya tentang Negara Israel dan Zionisme. 

Baca Juga : AS Hentikan Penjualan F-35 ke Turki, Israel Senang Tapi Turki Tenang Karena Rusia Sudah Siapkan Penggantinya

Melansir dari Jews School, bagi Rosen, berdiri dalam solidaritas dan membela rakyat Palestina adalah sebuah panggilan spiritual.

"Dengan berdiri dalam solidaritas dengan rakyat Palestina, saya percaya saya memenuhi salah satu arahan spiritual pusat dari tradisi agama saya."

Baginya berdiri bersama dengan orang-orang Palestina adalah tindakan paling Yahudi yang dapat dilakukan Rosen.

Pemikiran-pemikiran Rosen atas pembelaan bangsa Palestina telah membuatnya di musuhi oleh bangsanya sendiri.

Baca Juga : Perang Tak Kunjung Henti, 1.000 Ekor Buaya Jadi 'Tunawisma' di Israel

Selain Rosen para Rabbi lain juga mengungkapkan perasaan mereka yang sebenarnya tentang Israel.

Rabbi Arthur Waskow misalnya, seorang veteran pemimpin komunitas Yahudi progresif, mengatakan bahwa ia didorong keluar dari beberapa organisasi untuk pandangan pro-perdamaiannya selama bertahun-tahun.

Termasuk posisi mengajar di sebuah sekolah elit Yahudi Reconstructionist Rabbinical College, pada tahun 1989 dia dikeluarkan setelah mengkritik Israel.

Para Rabbi- Rabbi yang melakukan pemberontakan tersebut secara tidak langsung dijuluki 'Rabbi Rebel', karena tindakannya yang transgresif, dan menentang Israel atas dasar kemanusiaan.