Find Us On Social Media :

Bekenalan dengan Sindhutai Sapkal, Ibu Asuh dari 1.400 Anak Yatim Piatu di India yang Dipersulit Pemerintahnya Sendiri

By Moh Habib Asyhad, Minggu, 7 Mei 2017 | 15:00 WIB

Sinduthai Sapkal dan anak-anak di panti asuhannya

Ia harus berhenti sekolah di usia 9 tahun, dan tahun berikutnya, ia dinikahkan dengan pria berusia 20 tahun.

Sepuluh tahun kemudian, saat Sapkal hamil, ia dibuang oleh suaminya, dan semua orang, bahkan keluarganya tidak mau menampungnya.

Akhirnya, Sapkal harus melahirkan putrinya, Mamta, di kandang sapi.

Untuk menghidupi dirinya dan putrinya, Sapkal mulai mengamen dan meminta-minta di stasiun kereta.

Di saat-saat itulah ia bertemu dengan anak-anak seumurnya yang juga harus berjuang seperti dirinya.

Sapkal mulai membagi makanannya dan merawat anak-anak itu semampunya. Beberapa dari mereka akhirnya mulai mengikuti Sapkal, itulah awal mula keluarga besarnya yang sekarang ia miliki.

(Baca juga: Inggit Ganarsih, Kartini Terlupakan Di Belakang Soekarno)

Tapi karena kesulitan hidupnya, pada satu titik, Sapkal pernah memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.

Namun di saat Sapkal sudah siap untuk mengakhiri hidupnya, ia melihat seorang pengemis yang meminta air.

Melihat hal itu, Sapkal berpikir, jika ia akan mati sekarang, akan lebih baik jika ia berbuat hal baik sebelumnya.

Ia pun memberikan air untuk pengemis yang ternyata sedang sakit demam, ia kemudian memberikan makanan pula untuk pengemis itu.

Ketika melihat pengemis itu berterima kasih, Sapkal menyadari bahwa ia harus hidup untuk orang lain.