Find Us On Social Media :

Bahagianya Marinir Ini, Kini Ia Kembali Hidup Normal Setelah Mendapatkan Sepasang Donor Tangan

By Moh Habib Asyhad, Kamis, 4 Mei 2017 | 15:00 WIB

Bahagianya marinir ini dapat sepasang donor tangan

Intisari-Online.com - Salah  satu tantangan pasukan AS yang bertempur di Afghanistan dan Irak adalah menghadapi musuh yang “tidak kelihatan”.

Musuh yang tidak kelihatan itu memang bukan siluman melainkan ranjau atau bom yang dikenal sebagai Improvised  Explosive Device (IED).

Dalam penggunaannya untuk menyerang musuh, IED biasa ditanam di dalam tanah di tengah jalan atau di pinggir jalan raya.

(Baca juga: Diabaikan Pramuniaga Karena Berpakaian Lusuh, Pria Tua Ini Beli Harley Davidson Seharga Rp231 Juta)

Peledak maut itu bisa menghancurkan kendaraan tempur yang melintas lebih-lebih tubuh personel pasukan AS yang tidak sengaja menginjaknya.

Jika ada personel pasukan AS yang menginjak IED dan meledak, biasanya pasukan yang nahas itu tewas.

Jika tidak tewas ia dipastikan menderita cacat seperti kehilangan kedua kaki, kedua tangan, salah satu  kaki, salah satu tangan, dan lainnya.

Jadi jangan heran, prajurit AS yang pulang dari medan perang Irak  dan Afghanistan yang kehilangan kedua kaki dan tangan akibat IED jumlahnya cukup banyak.

Mereka kemudian ditangani oleh negara di pusat rehabilitasi militer untuk mendapatkan kaki atau tangan palsu.

Tapi seorang mantan  marinir AS, John Peck (34) , yang kehilangan kedua tangannya saat berusaha menjinakan IED di Irak, termasuk mujur.

Ia mendapatkan tangan baru dari seorang pendonor tangan yang baru saja meninggal.

(Baca juga: Lupakan Brexit, Ilmuwan Ini Peringatkan Kita Supaya Segera Meninggalkan Bumi dalam Waktu 100 Tahun)

Tidak mudah bagi John mendapatkan donor tangan itu, mengingat ia harus menunggu hingga empat tahun lebih.

Selain itu, saat sudah mendapatkannya, diperlukan operasi hingga 14 jam untuk menyambung tangan baru kepada tangan John yang telah diamputasi sekitar empat bulan yang lalu itu.

Meski demikian, operasi penyambungan tangan itu akhirnya berjalan sukses juga.

Dibutuhkan waktu sekitar satu tahun bagi John Peck untuk bisa “mengoperasikan” tangan barunya itu. Lepas dari itu, tangan baru itu paling tidak membuat hidup John kembali normal.