Penulis
Intisari-Online.com- Pohon kehidupan telah disebutkan di banyak mitos dan legenda kuno dunia.
Dalam mitologi Norse, pohon semacam itu disebut Yggdrasil yang menjadi pohon abadi dan suci dengan cabang-cabangnya yang membentang ke 9 dunia.
Ia memiliki tiga akar dan masing-masing tersambung ke dunia misterius yang berbeda.
Akar pertama terhubung dengan Asgard, kerajaan kuno para dewa Norse yang kuat.
Akar kedua menuju ke Jötunheimr, rumah raksasa yang menakutkan dan akar ketiga membentang ke Nilfheim, tempat yang diselimuti kegelapan, dingin, kabut, dan es.
Di masing-masing dunia itu terdapat sebuah sumur suci.
Di Asgard ada sumur Urd dan di sinilah para dewa mengadakan pertemuan sehari-hari.
Sementara di Jötumheimr berdirilah sumur Mimir, tempat dewa Odin mengorbankan matanya untuk dapat meminum air sumber kebijaksanaan.
Baca Juga:Turki-Rusia-Iran-China Berkoalisi, AS pun Makin Tak Bernyali Untuk Hadapi Turki
Dalam mitologi Norse Kuno, Yggdrasil disebut Mimameidr, yakni pohon raksasa yang menyangga Alam Semesta.
Bagaimana penciptaan atau cerita kemunculan Yggdrasil tidak sepenuhnya jelas, tetapi menurut sebagian besar peneliti mitologi Norse, Pohon Kehidupan yang suci tumbuh dari sumur Urd.
Nama itu sendiri berasal dari Yggr, yang berarti "The Terrible One," sedangkan sumur Urd berarti "takdir."
Kedua nama itu berkaitan dengan konsep waktu Norsemens.
Baca Juga:Atlet Indonesia Senang Menggigit Medali, Rupanya Ini Alasan di balik Pose Unik Itu!
Sumur Urd menggambarkan tindakan yang berkelanjutan yang menyuburkan pohon dan mempengaruhi pertumbuhannya.
Perjalanan waktu dalam mitologi Norse tidaklah linear, melainkan siklis.
Pertumbuhan Yggdrasil tergantung pada bagaimana air dari masa lalu meresap ke dalam pohon untuk mempengaruhi bentuknya.
Akhirnya, air ini berkumpul di daun, seperti embun, dan mengalir kembali ke dalam sumur.
Baca Juga:Cerita Cala, Anjing yang Bertahun-tahun Kesulitan Tidur dan Bernapas karena Dirantai oleh Pemiliknya
Mereka yang menguasai aliran air ini dikatakan memiliki sihir yang hebat, karena mereka menunjukkan pengendalian yang lebih besar atas takdir.
Dalam filsafat Norse, kekuatan kehendak bebas dan nasib saling berinteraksi dan melahirkan realitas.
Banyak makhluk berbeda tinggal di Yggdrasil.
Baca Juga:Senyumnya Dianggap Seperti Orang Marah, Wanita Ini Jadi Susah Punya Teman
Pada bagian atas, hiduplah seekor elang dan di bawahnya hidup seekor naga bernama Nidhug.
Keduanya saling membenci dan merupakan musuh bebuyutan.
Selain itu, juga terdapat Sembilan Dunia yang dijaga oleh ular Jormungandr.
Yggdrasil disebutkan dalam dua buku di Prosa Edda; Gylfaginning dan Skáldskaparmál.
Baca Juga:Si Manusia Kebal Itu Akhirnya ‘Kalah’ oleh Daun Kelor dan Batang Padi
Ketika Gangleri, raja paling awal di Skandinavia bertanya tentang lokasi tempat tersuci para dewa, ia diberi tahu bahwa itu adalah abu Yggdrasil.
Di sana para dewa harus mengadakan pengadilan mereka setiap hari.
Citra Yggdrasil muncul di Permadani Överhogdal yang terkenal, yang berasal dari tahun 1066 dan menggambarkan peristiwa Ragnarok (pertempuran di akhir dunia).