Penulis
Intisari-Online.com -Meminta kenaikan gaji bukan perkara yang mudah. Harus ada persiapan sebelumnya agar permintaan diterima oleh perusahaan. Berikut beberapa persiapan jitu sebelum meminta kenaikan gaji menurut Andin:
(Baca juga: Minta Naik Gaji? Persiapkan Ini Sebelumnya supaya Permintaan Anda Diterima Perusahaan)
Buat jadwal untuk berbicara pada atasan
Mintalah waktu pada atasan untuk bertemu demi membicarakan harapan Anda untuk naik gaji. Aturlah waktu sedemikian rupa, sehingga atasan mengetahui maksud pertemuan tersebut adalah untuk meminta kenaikan gaji.
Intinya jangan terburu-buru dan membuat atasan terkejut dengan permintaan yang tiba-tiba.
Persiapkan data
Kinerja unggul Anda tentu memiliki bukti dan fakta. Kumpulkan data-data yang mendukung untuk meyakinkan atasan bahwa Anda pantas menerima kenaikan gaji.
(Baca juga: Jangan Gugup, Aturan Utama saat Minta Naik Gaji)
Tunjukkan pula potensi-potensi masa depan yang bisa Anda berikan bagi perusahaan dalam jangka panjang.
Selain itu, cobalah juga untuk menawarkan bantuan yang lebih untuk memajukan perusahaan di masa mendatang.
Antisipasi berbagai kemungkinan pertanyaan
Persiapkan diri untuk menjawab setiap pertanyaan yang mungkin saja ditanyakan oleh atasan Anda.
Misalnya ketika ditanyakan berapa persen kenaikan gaji yang diharapkan dan apa alasan kuat di balik permintaan kenaikan gaji.
(Baca juga: Enam Tanda Anda Bisa Minta Naik Gaji)
Ingat, jangan meminta kenaikan gaji karena alasan pendidikan anak, bbm naik, ingin beli rumah, butuh budget tambahan, dll. Alasan-alasan tersebut mungkin benar, namun tidak profesional.
Tak perlu mengancam
Membicarakan soal kenaikan gaji adalah hal yang wajar namun sangat sensitif. Karena itu perlu berhati-hati.
Jangan sampai mengancam atasan. Misalnya, mengancam mengundurkan diri bila permintaan ditolak.
Seandainya pun permintaan naik gaji dikabulkan melalui proses “ancaman”, hal tersebut meninggalkan kesan buruk pada karier profesional Anda.
Bersiaplah untuk jawaban tidak
Sepanjang Anda tidak menunjukkan sikap konfrontasi, kemungkinan terburuk yang Anda dapatkan adalah jawaban ‘tidak’. Bersiaplah untuk itu. Jaga emosi tetap stabil.
Ingat, bahwa ‘tidak’ bukan jawaban mutlak. Tanyakan pada atasan kapan waktu yang tepat bagi Anda untuk datang lagi dan mendiskusikan hal ini.
Sehingga nanti, saat Anda menindaklanjutinya lagi, Anda sudah memiliki dasar yang lebih kuat.