Find Us On Social Media :

Jika Sama-sama Punya Penghasilan, Sebaiknya Suami-Istri Beda Profesi Jika Tidak Ingin Seperti Ini

By Moh Habib Asyhad, Rabu, 26 April 2017 | 10:00 WIB

Punya Penghasilan Sendiri Berarti Harus Mulai Membuat Perencanaan Keuangan

Intisari-Online.com – Kalau dulu hanya suami yang menjadi tulang punggung keluarga, kini kaum istri mulai unjuk gigi.

Tujuannya, agar sama-sama menghasilkan pemasukan, guna menunjang ekonomi keluarga.

(Baca juga: Siapa Bilang Bangun Pagi dan Bersemangat Itu Sulit? Simak Saja Trik-trik Mudahnya Berikut Ini)

Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing, begitu maunya. Namun, dalam praktiknya, niat baik itu perlu diatur dengan baik. Ada beberapa hal yang penting diperhatikan bila pasangan suami-istri sama-sama bekerja.

Sebaiknya, sumber penghasilan suami dan istri berbeda

Sering terjadi, bila suami dan istri sama-sama berstatus karyawan sehingga mengandalkan gaji, keduanya akan menghadapi keterbatasan yang dimiliki status kekaryawanannya.

Seperti jam kerja monoton antara pukul 09.00 – 17.00, serta gaji yang terbatas. Jadi, sebaiknya coba profesi yang berbeda.

Suami bisa menjadi karyawan, tapi istri memulai usaha di rumah atau menulis untuk media cetak. Yang pasti, profesi dan sumber penghasilan berbeda bisa mengurangi kejenuhan antarpasangan.

Kurangnya penghasilan bukan akhir dari segalanya.

Solusi mencari penghasilan tambahan harus dilakukan untuk mengatasi kurangnya penghasilan.

Ada banyak alternatif tambahan penghasilan di luar sana. Memang, meningkatkan penghasilan, apalagi lewat pendapatan tambahan, tidak segampang membalikkan telapak tangan.

Namun, kalau upaya itu dilakukan sekarang, barangkali dalam dua atau tiga bulan mendatang, rezeki tambahan itu sudah bisa datang.

(Baca juga: Depol, Sudah Gede Masih Ngompol? Jangan-jangan karena Ia Tertekan oleh Orangtuanya Sendiri)

Banyak wanita merasa, keluarga hanya digerakkan oleh suami

Padahal, suami-istri sebetulnya sebuah tim yang sama-sama punya tugas menggerakkan keluarga.

Bila suami sebagai kepala rumah tangga mengalami masalah dengan penghasilannya, maka tugas istri – sebagai anggota tim – membantu. Jadi, suami-istri memiliki tanggung jawab dan fungsi yagn saling mengisi.

Artikel ini pertama tayang di Intisari edisi April 2004