Kisah Kaburnya 5 Polisi Jepang yang Hendak Tangkap Bung Karno Gegara Ngeri dengan Bambu Runcing

Yoyok Prima Maulana

Penulis

Takut Bambu Runcing Lima Polisi Jepang Yang Akan Menangkap Bung Karno Usai Proklamasi Memilih Kabur Lintang Pukang.

Intisari-online.com - Senjata tradisional berupa bambu runcing yang telah menjadi simbol perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan RI ternyata bukan hanya mitos.

Pasalnya senjata yang terbuat dari batang bambu yang ujungnya diruncingkan sehingga menjadi semacam tombak itu ternyata merupakan senjata yang sangat efektif untuk melancarkan serangan senyap.

Dalam penggunaan untuk melaksanakan serangan senyap, gerilyawan yang bersenjata bambu runcing biasanya didampingi satu rekan gerilya lainnya yang bersenjata api.

Sasaran penyergapan biasanya pasukan Jepang yang sedang lengah atau sedang tertidur.

Pasukan Jepang yang lengah biasanya ditikam bambu runcing pada bagian perut dan akan tewas secara perlahan dengan luka yang sangat sakit dan mengerikan.

Baca juga:Terus Diancam Pemuda Untuk Segera Memproklamirkan Kemerdekaan Indonesia, Bung Karno Pilih Serahkan Nyawa

Karena harus menderita luka yang rasa sakitnya demikian luar biasa dan harus mati secara perlahan, umumnya pasukan Jepang menjadi sangat ketakutan terhadap pasukan gerilya RI yang bersenjata bambu runcing.

Oleh karena itu sehari setelah memproklamasikan kemerdekaan RI, Presiden SoeKarno (Bung Karno) yang masih dalam kondisi sakit malaria dan kecapaian, rumahnya dijaga oleh para pengawal yang mempersenjatai diri dengan senjata apa saja termasuk bambu runcing.

Pengawalan bagi Bung Karno itu untuk mengantisipasi pasukan Jepang yang sewaktu-waktu bisa datang karena mereka, atas perintah pasukan Sekutu, telah melarang Bung Karno untuk memproklamasikan kemerdekaan.

Esok harinya datang lima anggota polisi Jepang yang terkenal kejam dan brutal (Kempeitai) untuk menemui sekaligus bermaksud membawa Bung Karno ke kantor Kempeitai.

Oleh Kempeitai, Bung Karno dianggap telah bersalah karena memproklamasikan kemerdekaan RI secara sepihak.

Baca juga:Saat Bung Karno Batal Dibunuh Dengan Cara Keji: Dilempar dari Pesawat

Apalagi tindakan itu dianggap tidak sesuai dengan prosedur Sekutu yang dipercayakan kepada Jepang.

Melihat lima personel Kempeitai yang garang dan akan menangkap Bung Karno itu para pemuda pengawal pun segera bertindak.

Mereka dengan sigap melakukan pengepungan sambil mengacungkan senjata berupa kapak, golok, cangkul, dan bambu runcing.

Ketika melihat kapak, golok, dan cangkul kelima Kempeitai itu masih bersikap tenang.

Tapi begitu melihat senjata bambu runcing yang diacungkan, mereka menjadi ketakutan dan memilih kabur tanpa menghiraukan Bung Karno lagi.

(Sumber : Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, Cindy Adams, Media Pressindo, 2014).

Artikel Terkait