Petisi #AhokForBali1 Jadi Trending Topic di Twitter: Bali Pernah Dipimpin Non-Hindu dan Non-Etnis Bali

Moh Habib Asyhad

Penulis

#AhokForBali1

Intisari-Online.com -Setelah gagal dalam Pilkada DKI Jakarta, Ahok di-trending topic-kan untuk mencalonkan diri dalam Pilkada Bali tahun 2018. Tagar #AhokForBali1 menjadi salah satu topik terpopuler di jagad Twitter hari ini (24/4).

Bahkan Wika Ganesha dalam laman Change.org (buka link-nya di sini) sudah mulai menggalang suara untuk mendukung Ahok maju sebagai kandidat calon gubernur Bali periode 2018 – 2023.

"...Di sisi lain, Bali, etalasi Indonesia di dunia International, dengan segala potensi yang dimilikinya tengah terseok-seok dalam mengejawantahkan keadilan sosial bagi rakyatnya. Salah satu penyebab utamanya adalah minimnya komitmen, dedikasi dan keteladanan para pemimpin formalnya dalam membangun daerah ini," tulis petisi itu.

Pro-kontra pun langsung ramai di ranah Twitter. Dari soal karakteristik Provinsi Bali dalam hal pemimpinnya yang cenderung primordial sampai soal toleransi.

Namun, perlu diketahui bahwa Provinsi Bali pernah memiliki gubernur non-Hindu dan bukan dari etnis Bali. Dialah Soekarmen. Purnawirawan Brigjend ini pernah menjabat sebagai Komandan Korem 163/Wirasatya di Denpasar.

Soekarmen yang lahir di Blitar, Jawa Timur, pada 1925 ini bahkan memimpin Bali selama dua periode, yakni antara 1967 – 1971 dan 1971 – 1978.

Dari laman Wikipedia, inilah Gubernur Bali dari masa ke masa.

  1. Anak Agung Bagus Sutedja (1950 – 1958) – sebagai Residen Bali karena saat itu Bali belum menjadi sebuah provinsi.
  2. I Gusti Bagus Oka (1958 – 1959).
  3. Anak Agung Bagus Sutedja (1959 – 1965), periode kedua.
  4. I Gusti Putu Martha (1965 – 1967)
  5. Soekarmen (1967 – 1978)
  6. Ida Bagus Mantra (1978 – 1988)
  7. Ida Bagus Oka (1988 – 1998)
  8. Dewa Made Beratha (2003 – 2008)
  9. I Made Mangku Pastika (2008 – 2018), dua periode.
Apakah Ahok akan menjadi orang kedua setelah Soekarman?

Artikel Terkait