Find Us On Social Media :

Petisi #AhokForBali1 Jadi Trending Topic di Twitter: Bali Pernah Dipimpin Non-Hindu dan Non-Etnis Bali

By Moh Habib Asyhad, Senin, 24 April 2017 | 12:30 WIB

#AhokForBali1

Intisari-Online.com - Setelah gagal dalam Pilkada DKI Jakarta, Ahok di-trending topic-kan untuk mencalonkan diri dalam Pilkada Bali tahun 2018. Tagar #AhokForBali1 menjadi salah satu topik terpopuler di jagad Twitter hari ini (24/4).

Bahkan Wika Ganesha dalam laman Change.org (buka link-nya di sini) sudah mulai menggalang suara untuk mendukung Ahok maju sebagai kandidat calon gubernur Bali periode 2018 – 2023.

"...Di sisi lain, Bali, etalasi Indonesia di dunia International, dengan segala potensi yang dimilikinya tengah terseok-seok dalam mengejawantahkan keadilan sosial bagi rakyatnya. Salah satu penyebab utamanya adalah minimnya komitmen, dedikasi dan keteladanan para pemimpin formalnya dalam membangun daerah ini," tulis petisi itu.

Pro-kontra pun langsung ramai di ranah Twitter. Dari soal karakteristik Provinsi Bali dalam hal pemimpinnya yang cenderung primordial sampai soal toleransi.

" > " >

Namun, perlu diketahui bahwa Provinsi Bali pernah memiliki gubernur non-Hindu dan bukan dari etnis Bali. Dialah Soekarmen. Purnawirawan Brigjend ini pernah menjabat sebagai Komandan Korem 163/Wirasatya di Denpasar.

Soekarmen yang lahir di Blitar, Jawa Timur, pada 1925 ini bahkan memimpin Bali selama dua periode, yakni antara 1967 – 1971 dan 1971 – 1978.

Dari laman Wikipedia, inilah Gubernur Bali dari masa ke masa.

  1. Anak Agung Bagus Sutedja (1950 – 1958) – sebagai Residen Bali karena saat itu Bali belum menjadi sebuah provinsi.
  2. I Gusti Bagus Oka (1958 – 1959).
  3. Anak Agung Bagus Sutedja (1959 – 1965), periode kedua.
  4. I Gusti Putu Martha (1965 – 1967)
  5. Soekarmen (1967 – 1978)
  6. Ida Bagus Mantra (1978 – 1988)
  7. Ida Bagus Oka (1988 – 1998)
  8. Dewa Made Beratha (2003 – 2008)
  9. I Made Mangku Pastika (2008 – 2018), dua periode.

Apakah Ahok akan menjadi orang kedua setelah Soekarman?