Find Us On Social Media :

Kisah Ketika Pasukan Turki Sukses Gagalkan Serangan Inggris Lewat Laut hanya Bermodal Ranjau

By Agustinus Winardi, Minggu, 19 Agustus 2018 | 06:00 WIB

Puluhan kapal perang Inggris yang saat itu masih dikenal sebagai raja lautan dan sejumlah kapal perang Perancis segera dikerahkan menuju Selat Dardanella.

Serangan besar-besaran melalui laut itu kemudian lebih dikenal sebagai Pertempuran di Gallipoli (Battle of Gallipoli).

Dari sisi kekuatan dan strategi tempur pasukan gabungan Inggris merasa yakin jika target yang diserbu bisa dikuasai dalam waktu yang singkat.

Pada bulan Februari 1915 Angkatan Laut Inggris dan Prancis melancarkan bombardemen terhadap benteng pasukan Turki yang bertugas menjaga Selat Daedanella dengan menembakkan meriam-meriam kapal perang.

Baca juga: Pangkalan Militer AS di Turki, Dulu Bikin Senang Sekarang Malah Jadi Bumerang

Tapi pasukan Turki yang disupervisi oleh para perwira militer Jerman ternyata sudah menyiapkan diri dan menggelar ranjau laut di sepanjang Pantai Dardanella.

Akibatnya dalam waktu yang tidak terlalu lama ketika kapal-kapal perang Inggris terus maju sambil menembakkan meriamnya, sejumlah kapal perang yang sudah tegolong tua itu melanggar ranjau, meledak, dan kemudian tenggelam.

Tiga kapal perang Inggris yang kemudian tenggelam membuat gerak maju kapal-kapal perang lainnya terhenti.

Tak hanya itu komandan operasi AL gabungan Inggris yang tidak menduga akan menghadapi perangkap ranjau laut bahkan memerintahkan kapal-kapal perang Inggris dan Prancis segera mundur untuk menghindari kehancuran lebih lanjut.  

Mengalami bencana peperangan (disaster of war) yang di luar dugaan itu, sebagai negara yang mengkalim raja lautan, Inggris benar-benar terpukul.

Untuk sementara serangan ke Selat Dardanella menggunakan kapal-kapal perang dihentikan dan akan digantikan serangan besar-besaran lewat darat yang kemudian ternyata berakhir dengan kegagalan.