Penulis
Intisari-Online.com -Jika diamati ancaman serangan Amerika Serika ke Korea Utara hingga saat ini masih merupakan gertak sambal semata, dan itu sebenarnya cukup masuk akal.
Sebab serangan AS sepertinya sudah ditunggu oleh Korut karena serangan itu sama saja sebagaialram untuk menggempur wilayah Korea Selatan.
Hingga saat ini ribuankendaraan peluncur roket Korut sudah disiapkandisepanjang garis perbatasan 38th Pararell.
Korut bisa memiliki persenjataan Multiple LaunchRocket System(MLRS) dalam jumlah besarkarena sudah bisa memproduksinya. Jumlah total MLRS yang dimiliki Korut sekitar 4.800 unit.
Harap diingat, jarak antara garis demarkasi38th Pararell (DMZ Zone) yang memisahkan Korsel dan Korut dengan Seoulhanya sekitar 56 km.
Jarak itu dengan mudahbisa dijangkau oleh roket-roket kaliber 300 mm Korut yang mampu menghantam sasaran akurat dari jarak 40 km hingga 130 km.
Jika memang terjadi perang, ribuan roket yang ditembakkan menuju Korsel, kota Seoulbisa luluh lantak dan menjadi nerakadalam hitungan jam.
Militer AS dan Korsel memang telah menyiagakan sistem pertahanan udara untuk menangkis serangan rudal dai Korut, tapi bukan sistem pertahanan udara yang bisa menangkis gempuran ribuan roket yang diluncurkan sekaligus,
Hingga saat ini memang belum ada teknologi militer mutakhir yang bisa menangkis gempuran roket yang ditembakkan secara masif.
Israel yang memiliki sistem penangkis serangan udara Iron Dome untuk menghantam rudal dan roket yang diluncurkan pejuang Hamas juga masih kewalahan.
Pasalnya jumlah rudal yang diluncurkan untuk menangkis serangan roket jauh lebih sedikit dibandingkan roket-roket yang diluncurkan pejuang Hamas.
Meski seandainya sistem pertahanan udara di Korsel semacam Iron Dome yang dimiliki Israel, itu hanya cukup menangkis beberapa roket yang diluncurkan oleh Korut.
Sedangkan ribuan roket lainnya tak bisa ditangkis dan terlanjur menciptakan neraka bagi kota-kota di wilayah Korsel.
Korut selama ini sudah beberapa kali melancarkan serangan altileri ke Korsel dan tidak bisa dicegah. Padahal serangan roket lebih mematikan dibandingkan gempuran altileri.
Maka menjadi masuk akal jika AS hanya bisa main gertak sambal dengan Korut, mengingat kekuatan militernya tidak bisa melindungi semua kawasan Korsel secara maksimal.