AS Hentikan Penjualan F-35 ke Turki, Israel Senang Tapi Turki Tenang Karena Rusia Sudah Siapkan Penggantinya

Mentari DP

Penulis

AS Hentikan Penjualan F-35 ke Turki, Israel Senang, Tapi Turki Tenang Karena Rusia Sudah Siapkan Pesawat Siluman

Intisari-Online.com - Konflik antara AS dan Turki yang makin memanas membuat Presiden AS Donald Trump memutuskan untuk menyetop pengiriman jet tempur siluman F-35 kepada Turki.

Keputusan Presiden Trump itu jelas membuat Turki kecewa.

Pasalnya sebagi negara anggota NATO yang terlibat langsung dalam pembuatan (Joint Task Force) F-35, Turki sebenarnya telah memesan sebanyak 120 unit F-35 dan telah disetujui oleh AS.

Tapi karena Turki oleh AS dianggap telah membuat ‘perbuatan yang sulit diampuni’ seperti pembelian rudal S-400 dari Rusia, menahan warga AS (Andrew Craig Bruson) yang dituduh terlibat terorisme, menyerang warga Kurdi sekutu AS di Irak, dan keinginan Turki menyerang Israel, benar-benar membuat AS naik pitam.

Baca juga:Ekonominya Terpuruk, Turki Malah Balas Sanksi Ekonomi AS dengan 'Pukulan' ini

Penghentian pengiriman F-35 ke Turki, membuat ambisi Turki untuk memiliki superioritas udara di Timur Tengah demi menandingi Israel memang menjadi terhambat.

Apalagi Israel yang sudah memiliki jet tempur F-35 telah menggunakannnya dalam pertempuran di Palestina dan Jalur Gaza, sementara Turki hanya bisa ‘menontonnya’.

Kemarahan Turki kepada Israel terkait serangan militer Israel yang dilakukan secara membabi-buta di Jalur Gaza memang telah membuat Turki membeli rudal-rudal S-400 untuk digunakan menyerang Israel.

Israel sendiri sudah merasa ketar-ketir terhadap kepemilikan rudal S-400 Turki, apalagi jika F-35 yang dipesan Turki sampai dikirim oleh AS.

Oleh karena itu penghentian penjualan F-35 ke Turki oleh AS memang telah membuat Israel riang gembira.

Namun Rusia ternyata tidak mau tinggal diam. Setelah Turki membeli rudal-rudal S-400-nya, Rusia kini menawarkan jet-jet tempur siluman Su-57 kepada Turki.

Tawaran Rusia kepada Turki itu jelas membuat AS berang karena membuat upaya penghentian penjualan F-35 ke Turki menjadi sia-sia.

Sebaliknya Turki tetap bersikap tenang. Bahkan makin berani menantang sekaligus tidak mau didekte AS lagi.

Baca juga:Dianggap Ancam Keamanan Ekonomi Turki, 346 Akun Media Sosial Akan Diselidiki

Artikel Terkait