Penulis
Intisari-Online.com- Ku Klux Klan, setidaknya dalam beberapa dekade terakhir ini menjadi identik dengan rasisme, supremasi kulit putih, dan gerakan sayap kanan di Amerika Serikat.
Namun, secara historis, Ku Klux Klan telah menunjukkan kehadirannya dalam tiga bentuk entitas yang berbeda.
Yakni mengenai ide-ide nasionalisme, supremasi kulit putih, dan anti-imigrasi yang sering diekspresikan melalui terorisme.
Asal-usul Ku Klux Klan dapat ditelusuri kembali ke tahun 1860-an di Selatan Amerika Serikat.
Baca Juga:Inilah Perkara yang Bikin Presiden Trump Frustrasi Menghadapi Turki
Namun, Ku Klux Klan itu tidak bertahan terlalu lama dan gagal pada awal 1870-an.
Barulah pada masa-masa rekonstruksi, Klan meluncurkan diri kembali dengan tujuan untuk membongkar partai Republik yang baru muncul dan pemerintah negara bagian di wilayah selatan.
Misi-misi yang mereka lakukan termasuk serangan kekerasan terhadap serikat buruh anti-perbudakan dan terutama para pemimpin Afrika Amerika.
Baca Juga:Jose Mujica, Presiden Termiskin di Dunia yang Tak Peduli dengan Penampilan
Klan pada saat itu tidak memiliki aturan cara berpakaian, barulah anggota kelompoknya kemudian mencoba membuat seragam: jubah, topi kerucut dan topeng membuat mereka menakutkan dan anonim pada saat yang bersamaan.
Setelah Perang Sipil Amerika, imigran bergerak masuk, orang-orang kulit hitam bisa berjalan bebas sama dengan orang kulit putih, Yunani, Yahudi dan lain-lain.
Baca Juga:Anggota Paskibra Meninggal Dunia karena Jantung, Ini 6 Penyebab Serangan Jantung di Usia Muda
Hal itu membuat Ku Klux Klan menginginkan adanya kembali pemurnian.
Wizard Hiram Evans, jagonya Ku Klux Klan pun mengusulkan pawai di Washington yang akan terbukti berhasil.
Sekitar enam puluh ribu orang yang mengenakan jubah putih menakutkan berbaris menyusuri Pennsylvania Avenue serempak seperti parade militer.
Baca Juga:Demi Habisi Pasukan Nazi, Sniper Wanita Rusia Harus ‘Tidur’ Bersama Mayat Selama Berhari-hari
Hiram Evans ingin membela bangsa dan negara dari nilai-nilai sejati dan tidak ingin ada 'penyusup' yang masuk.
Pada tanggal 8 Agustus 1925, Ku Klux Klan berbaris di Washington.
Pawai itu yang kemudian dianggap sebagai pertunjukan kekuasaan terbesar oleh Klan di mana mereka datang menggunakan kereta dan bus.
Sementara para warga yang menyaksikan acara itu hanya bisa menggigil melihat sisi buruk Amerika, Klan merayakan kekuatan mereka dengan tarian dan nyanyian.
Baca Juga:Ingin Hati dan Ginjal Anda Sehat? Konsumsilah 5 Buah Terbaik Ini!
Menjelang tahun 1914, Ku Klux Klan bahkan menargetkan kebencian terhadap orang-orang Afrika-Amerika, orang-orang Meksiko dan Yahudi: yaitu Jerman dan Timur Tengah.
Selama lima puluh tahun berikutnya, Ku Klux Klan harus berjuang keras untuk eksistensinya.
Partai Demokrat yang sebelumnya mendanai dan mendukung Ku Klux Klan di Selatan telah bergeser ke posisi yang lebih progresif.
Baca Juga:Berkuasa Lebih dari 600 Tahun, Bagaimana Kekhalifahan Turki Ustmani Bisa Runtuh?