Find Us On Social Media :

Gara-gara Seekor Domba, Uji Coba Nuklir Ilegal Israel Ketahuan Publik

By intisari-online, Rabu, 15 Agustus 2018 | 15:56 WIB

Intisari-online.com - Israel diterpa isu panas gegara diduga telah melakukan uji coba nuklir ilegal pada 1979.

Lebih tak mengenakkan lagi, seperti dilansir dari RT.com (15/8), kecurangan tersebut ketahuan gara-gara seekor domba.

Ceritanya begini.

Para peneliti Australia dan Swedia pada 1979 mengungkap dugaan Israel melakukan uji coba nuklir secara rahasia.

Baca juga: Inilah Iron Dome si Kubah 'Siluman' yang Melindungi Israel, Benarkah Tak Bisa Ditembus?

Pada 22 September 1979, satelit AS Vela 6911 mendeteksi "kilat ganda" di dekat Kepulauan Marion dan Prince Edward di Samudera Hindia bagian selatan.

Sejak itu muncul spekulasi bahwa itu sebenarnya adalah uji coba senjata nuklir Israel.

Mantan Presiden AS Jimmy Carter dalam memoarnya mengatakan sempat diberi tahu dugaan tersebut dalam pertemuan dengan para petinggi militernya.

Waktu berjalan, 39 tahun berlalu. Temuan tersebut dipublikasikan sesuai Undang-undang Kebebasan Informasi.

Baca juga: Inilah Kisah Bonsai Berusia Lebih dari 390 Tahun, Berhasil Bertahan Hidup meski Terpapar Bom Nuklir Hiroshima

Penelitian yang dipublikasikan jurnal Science & Global Security itu dilakukan Christopher Wright dari Australia dan ahli nuklir Swedia, Lars-Erik De Geer.

Mereka meneliti kelenjar tiroid dari domba Australia yang mati sebulan setelah peristiwa yang disebut "Insiden Vela" tersebut.

Hasilnya, dari temuan tersebut didapatkan sampel kelenjar tiroid domba yang dikirimkan kepada mereka mengandung radiasi iodine-131.

Wright dan De Geer memprediksi, hujan badai yang mengguyur kawasan tersebut pada 1979 silam membuat isotop itu jatuh ke tanah.

Baca juga: Rusia Ciptakan Torpedo Nuklir yang Bisa Sebabkan Tsunami Setinggi Ratusan Meter Dalam Sekejap

"Kemungkinan domba-domba itu memakan rumput yang mengandung bahan radioaktif sebagai akibat uji coba nuklir di Samudra Hindia," demikian bunyi laporan tersebut.

Leonard Weiss, pakar senjata nuklir Universitas Stanford, menulis tidak diragukan lagi kilatan cahaya itu merupakan uji coba nuklir yang dilakukan Israel.

"Saya menunjuk Israel karena hanya negara itu yang mempunyai kemampuan teknis dan motivasi politis untuk menggelar tes rahasia semacam itu," tuturnya.

Para ilmuwan menuturkan, tes tersebut membuat Israel melanggar Perjanjian Pembatasan Tes Nuklir 1963, dan mendesak diadakan penyelidikan skala internasional.

Baca juga: Punya Potensi Gigi Berlubang? Lakukan 8 Cara Mudah Ini untuk Memulihkannya

Duta Besar Israel untuk Selandia Baru, Itzhak Gerberg, pun terpaksa angkat bicara melalui New Zealand Herald.

"Laporan itu jelas sangat menggelikan karena asumsi tersebut didasarkan tanpa fakta," kata Gerberg.

Baca juga: Inilah Misteri Kubah Batu Yerusalem: Sumur Jiwa, Pusat Dunia, dan Tempat Disimpannya Tabut Perjanjian