Penulis
Intisari-Online.com - Perang Korea menjadi ajang duel udara (dogfight) antara pilot-pilot tempur AS dan sekutunya melawan pilot-pilot tempur Korea Utara (Korut) yang didukung oleh pilot-pilot tempur China dan Rusia.
(Baca juga: Korea Utara Parade Militer Pamerkan Rudal-rudal Mematikan, Militer AS Malah Bingung)
Jet-jet tempur generasi pertama dari kedua belah yang berseteru dapat menciptakan maut di ruang udara Korea sekaligus dogfight yang berhasil mencetak sejumlah pilot ace.
Pesawat andalan AS untuk keperluan dogfight di Korea antara lain Noth American F-82, Twin Mustang, jet tempur F-80 Shooting Star, Republic F-84 Thunderjet dan Grumman F9F.
Sedangkan kekuatan udara Korut yang didukung China-Rusia mengerahkan jet tempur versi terbaru di era itu MiG-15.
(Baca juga: No Kum-Sok, Orang Korea Utara Pertama yang Membelot Menggunakan Pesawat Tempur Negaranya Sendiri)
Kehadiran MiG-15 yang dikembangkan oleh militer Rusia bermodal jet tempur Nazi Me-262 yang dirampas langsung mengguncang ruang udara Korea karena pesawat-pesawat tempur AS yang ada dibuat kewalahan.
Sejumlah pesawat pengebom seperti B-26 dan B-29 yang bermesin baling-baling menjadi sasaran empuk MiG-15 yang dipersenjatai kanon kaliber 23 mm dan 37 mm.
Dalam PD II, Me-262 Nazi merupakan pesawat yang ditakuti para pengebom Sekutu karena belum ada tandingannya.
(Baca juga: Oleh AS, Sebenarnya Korut Hanya Dianggap sebagai "Bocah Gemuk yang Nakal")
Kini kehadiran MiG-15 seperti mengulang musibah serupa karena belum ada pesawat yang mampu menandinginya.
Jet tempur Shooting Star masih merupakan andalan AS untuk melawan MiG-15 Korut .
Aksi dogfight antara dua jenis pesawat itu pun selalu diwarnai rontoknya pesawat dari kedua belah pihak.
Untuk menghadapi Mig-15 Korut, AS kemudian mendatangkan jet tempur F-86A Sabre yang baru saja diproduksi.
Kehadiran Sabre dengan cepat langsung bisa mengubah keadaan superiotas udara yang semula dipegang oleh pilot-pilot Korut-China-Rusia.
Tapi karena MiG-15 yang dimiliki pihak Korut dan sekutunya jumlahnya melimpah, dogfight di ruang udara Korea yang kerap melibatkan ratusan pesawat terlibat duel udara sengit, komposisinya selalu merupakan pihak AS dan sekutunya yang dikeroyok.
Pilot-pilot ace dari kedua kubu pun bermunculan seperti pilot AS, Kapten Manuel J Fernandez yang berhasil meraih 16 kills, Mayor James Jabara 15 kills dan Mayor George A Davis meraih 14 kills.
Sedangkan top Ace di pihak Korut dan sekutunya adalah Kapten Nicolai Satyagin dan Yevgeny Pepelyaiv, keduanya pilot ‘’bayaran’’ dari Rusia, masing-masing sukses membukukan 20 kills.