Find Us On Social Media :

Ritual Seks di Gunung Kemukus: Kata Kuncinya 'Piyambak Mawon, Mas?'

By Moh Habib Asyhad, Senin, 17 April 2017 | 10:36 WIB

Inilah Kisah Ritual Seks di Gunung Kemukus (3)

Intisari-Online.com - “Piyambak mawon, Mas?" atau "Piyambak mawon, Mbak?" adalah kata-kata kunci pembuka perkenalan di antara peziarah Gunung Kumukus.

Kalau yang ditanya kebetulan memang piyambak mawon alias sendiri saja, maka artinya perkenalan boleh dilanjutkan dengan bercakap-cakap santai di bawah pepohonan.

(Baca juga: Pak Harto, Dunia Gaib, Supranatural dan Spiritualisme Jawa)

Kalau keduanya – laki dan perempuan, tentunya – juga ternyata punya niat yang sama, ngalap berkah Pangeran Samudra, bisa saja malamnya mereka tidur bersama. Namun, mencari "jodoh" di Kemukus tak semudah yang disangka.

Selain dibutuhkan keberanian mengawali perkenalan, peziarah juga harus jeli dalam memilih pasangan untuk melakukan ritual seks di Gunung Kemukus.

Maklum, selain kaum peziarah sejati, Kemukus juga dipenuhi laki-laki iseng dan para WTS. Pelacur yang banyak berkeliaran di seputar makam selalu berusaha mengecoh peziarah.

Dengan gaya lugu mereka selalu mengaku pada siapa saja bahwa mereka juga peziarah dari jauh dan baru pertama kali datang ke Kemukus.

Peziarah baru yang belum kenal medan Kemukus banyak yang tertipu.

Maksud hati mencari teman ngalap berkah, tahunya malah jatuh ke pelukan kupu-kupu malam atau laki-laki hidung belang yang cuma mau ngalap birahi.

(Baca juga: Ritual Gendong Kambing, Cara Orang-orang Tulehu Merayakan Idul Adha?)

"Kalau sudah dua-tiga kali ke sini, baru kita tahu mana peziarah asli, mana wanita pelat kuning yang memang mangkal di Kemukus," kata Suhandi, peziarah yang mengaku rajin ke Kemukus setelah usaha dagangnya hancur gara-gara diguna-gunai orang. 

Umumnya, peziarah menghindari hubungan dengan wanita sewaan.