Find Us On Social Media :

Duh, Gara-Gara Polusi, Bangunan Taj Mahal Terancam Diruntuhkan

By Muflika Nur Fuaddah, Rabu, 15 Agustus 2018 | 14:00 WIB

Sampah yang tidak diolah serta limbah industri yang mengalir dari kota menciptakan perairan yang mengandung nutrisi.

Itu kemudian terbawa angin dan mengendap di batuan Taj Mahal, memungkinkan mikroorganisme yang berasal dari sungai tersebut berkembang di permukaan dan membuat warna dinding menjadi hijau.

Diduga, kotoran serangga yang mengontaminasi sungai juga telah mempercepat kerusakan.

Baca Juga: Derita Penyakit Genetika, Pria 25 Tahun Ini Miliki Wajah dan Tubuh Seperti Bocah 12 Tahun

Namun, dampak sulfur dan nitrogen dioksida yang berasal dari bahan bakar fosil tetap tidak boleh diabaikan.

Sejak 1998, para ilmuwan India telah mengeksplor berbagai metode restorasi.

Sementara yang lainnya berusaha menghentikan proses perubahan warna di Taj Mahal.

Salah satu upayanya adalah melapisi Taj Mahal dengan tanah liat basah.

Baca Juga: Digaji Lebih dari Rp6 Juta dengan Fasilitas Penuh Untuk Rawat 55 Ekor Kucing, Tertarik?

Itu diharapkan dapat mengurangi bahaya asam yang menyerang permukaan marmer, namun tampaknya, justru membuat situasi semakin buruk.

Pembaruan

Di London, 50 tahun setelah Taj Mahal selesai dibangun, Sir Christopher Wren merancang struktur yang serupa.