Intisari-Online.com- 'Keajaiban dunia kedelapan' ini telah menjadi misteri selama lebih dari 125 tahun.
Hingga para ilmuwan berpikir mereka telah menemukannya kembali dari dunia yang melupakannya.
Pada 10 Juni 1886, Gunung Tarawera, Selandia Baru meletus dan menghancurkan segala yang ada didekatnya.
Selama ratusan tahun, para ilmuwan berasumsi bahwa letusan itu menghancurkan keajaiban dunia kedelapan, Pink and White Terraces.
Baca Juga: Baru Pertama Ke Indonesia, Pengacara Jepang: Kok, Bisa, Ya, Siapa pun Dikawal Polisi di Jalan Tol?
Yakni undak-undakan alami menakjubkan berwarna pink dan putih di tepi Danau Rotomahana, berjarak 10 kilometer dari gunung berapi.
Dilansir dari Science Alert, Selasa (7/8/2018), baru-baru ini, ada spekulasi bahwa mungkin Pink and White Terraces tidak hilang untuk selama-lamanya.
Melainkan hanya terkubur dan dapat ditemukan kembali melalui penggalian arkeologi.
Studi baru ini menggunakan pemetaan bawah laut yang terperinci untuk memastikan keberadaan undakan.
Baca Juga: Hasni Disembunyikan di Balik Batu Selama 15 Tahun oleh Dukun, Kok Tidak Ada Warga yang Tahu?
Dahulu kala, undak-undakan memiliki warna pink dan putih, sebuah versi kuarsa yang halus mempesona di bawah sinar matahari.
Sebuah struktur geologis yang indahnya tak tertandingi, tetapi mereka menghilang dalam kawah besar tiga hari setelah letusan.
Seiring waktu, kawah terisi dengan air, menggantikan danau yang dulunya hilang.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR