Find Us On Social Media :

Mata Uang Turki Terjun Bebas, Begini Efeknya Terhadap Rupiah

By intisari-online, Senin, 13 Agustus 2018 | 16:04 WIB

Intisari-online.com - Dirundung krisis ekonomi, nilai tukar mata uang Turki lira merosot tajam.

Hingga Jumat (10/8/2018) lalu, posisi lira anjlok 15,88 persen ke level 6,4323 per dollar Amerika Serikat (AS).

Dihitung sejak awal tahun, lira telah melemah 42 persen terhadap dollar AS.

Sebagai sesama mata uang emerging market, depresiasi mendalam yang dialami lira berpotensi ikut menyeret rupiah.

Baca juga: 4 Dampak Buruk Jika Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah

Apalagi, nilai tukar mata uang rupiah sendiri masih belum begitu stabil lantaran beberapa sentimen domestik maupun eksternal yang menyelimuti.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail menjelaskan, indeks MSCI emerging market sudah turun sekitar 1,2 persen dalam sehari pada Jumat akhir pekan lalu.

Sementara cukup banyak saham dalam negeri yang menempati indeks tersebut.

"Net foreign sell di pasar saham domestik sepertinya akan mulai terjadi besok (Senin)," kata Mikail, Minggu (12/8/2018).

Di pasar obligasi, minat investor asing juga berpotensi mengendur. Akhir pekan lalu, yield US Treasury bertenor 10 tahun turun 1,8 persen menjadi 2,87 persen.

Sementara indeks dollar AS menanjak menembus level 96. "Ini yang akan menekan nilai tukar rupiah di perdagangan besok," ujarnya.

Kendati begitu, Mikail meyakini kurs rupiah tidak akan jatuh begitu dalam lantaran efek jatuhnya lira.

Sebab, kondisi fundamental perekonomian Indonesia masih jauh lebih kuat ketimbang Turki meski sama-sama berstatus negara berkembang.