Medium Tank Pindad Kolaborasi Indonesia-Turki Sukses Lewati Medan Tersulit di Indonesia

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Medium tank rancangan Pindad dan FNSS memiliki kemampuan pertahanan balistik dan anti ancaman ranjau terkini. Sangar!

Intisari-Online.com -Medium tank berhasil berhasil melewati medan tersulit untuk tank di Indonesia, tepatnya di Sarangan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Medan sulit itu berupa jalan sepanjang 1,5 kilometer dengan sudut 60 derajat serta 4,6 kilometer sudut 40 derajat.

Medium tank sendiri merupakan kendaraan lapis baja hasil kolaborasi PT Pindad dengan FNSS Turki.

“Medan terberat untuk pengujian tank di Indonesia, di sini tempatnya. Hasil (medan) seleksi kita,” ujar Kepala Sub Dis Materil (Kasubdismat) Dislitbangad, Kolonel Cpl Prihandoko kepada Kompas.com, Jumat (10/8).

Prihandoko menjelaskan, jalan ini sangat menantang karena memiliki ketinggian yang panjang.

Baca juga:PT Pindad Produksi Tank Paling Canggih di Dunia, Peringkat Militer Indonesia Makin di Atas Israel

Jika mampu melewati tanpa kendala di mesin, bisa dikatakatan medium tank tersebut alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang bagus. Dan medium tank Pindad berhasil melewatinya.

Uji Lintas Pasir

Sabtu (11/8), medium tank Pindad bergerak ke Kebumen. Di sana, medium tank kembali melakukan serangkaian uji coba.

Dimulai dengan uji cepat rendah 5 km/jam sejauh 10 kilometer yang berjalan lancar, tanpa ada kendala. Dilanjutkan uji lintas pasir terurai di pinggir pantai terurai.

Dari sisi persyaratan minimal lima menit, medium tank mampu melewati pasir terurai 2,14 menit dan 2,18 menit atau kurang dari lima menit.

“Artinya memenuhi syarat. Tank cukup andal dan mampu digunakan di pasir,” ujar salah satu tim penguji, Mayor Infanteri Susatmoko di Kebumen.

Pengujian dilanjutkan dengan uji lintas pasir bukit bersemak dan uji lampu tempur. Hasilnya, medium tank ini berhasil melewati persyaratan.

VP Quality Assurance & K3LH Pindad, Isrady Sofiansyah, secara keseluruhan, uji daya gerak ini meliputi uji jelajah on road, off road, lintas pasir, ketahanan 3 x 24 jam, dan lainnya.

Rute yang dilalui dari Bandung menuju Subang, Sarangan, Yogyakarta, Kebumen, dan kembali ke Bandung.

Rangkaian uji ini dilakukan pada 7-16 Agustus 2018.

“Uji ini bertujuan untuk mengetahui performa mobilitas kemampuan medium tank, baik untuk memenuhi persyaratan maupun spesifikasi desain,” katanya.

Baca juga:(Video) Siap Diuji Coba pada 2020, Israel Ungkap Evolusi Kecanggihan Tank Merkava Terbarunya

“Rangkaian uji ini merupakan kegiatan sertifikasi yang dilaksanakan oleh Dislitbangad dan didukung oleh Pindad serta FNSS sebagai mitra uji,” tambahnya.

Berikutnya setelah uji daya gerak akan dilakukan uji daya gempur pada 27 - 30 Agustus 2018.

Rangkaian uji tersebut memenuhi syarat dan spesifikasi yang dipunyai TNI untuk melengkapi Kemampuan Unjuk Kerja Teknis dari medium tank.

Kebutuhan TNI

Setelah rangkaian uji selesai, medium tank ini akan segera diproduksi untuk kebutuhan TNI.

“Kebutuhan TNI banyak, karena kaveleri juga memang belum punya,” ujar tim penguji, Mayor Infanteri Susatmoko.

Kepala Project Medium Tank PT Pindad, Windhu Paramarta mengatakan, dalam 2-3 tahun ini, medium tank karya anak bangsa tersebut diharapkan bisa diproduksi.

“Setelah proses sertifikasi, biasanya ada evaluasi dari user, dilihat kekurangannya. Dari hasil evaluasi yang masuk, akan ada perubahan minor, lebih ke kehalusan dari operasi dan bagaimana tank bisa digunakan,” ucapnya.

Mengenai biaya pengembangan, sambung Windhu, ditanggung oleh dua negara yakni Indonesia dan Mesir.

Untuk Indonesia, dana yang sudah dikeluarkan sebesar Rp170 miliar. Terdiri atas pemerintah Indonesia Rp150 miliar dan sisanya dari Pindad.

“Ini sangat murah, karena di negaa lain butuh lima tahun untuk mengembangkan tank. Kita tiga tahun, ada produk sama sertifikasinya,” pungkasnya.

Baca juga:Tak Terkalahkan, Apa Kekuatan sekaligus Kelemahan Prajurit Lapis Baja Persia Kuno Berikut Kuda Perang yang Mereka Tunggangi?

Spesifikasi

Medium tank rancangan Pindad dan FNSS memiliki kemampuan pertahanan balistik dan anti ancaman ranjau terkini.

Medium tank generasi terbaru ini dilengkapi dengan kemampuan daya gempur yang luas mulai dari perlindungan jarak dekat untuk pasukan infantri hingga pertempuran antar kendaraan tempur.

Medium tank Pindad memiliki bobot 32 ton, power 20 HP/ton, kecepatan maksimal 70 km/jam, dapat menampung 3 orang kru yang terdiri dari komandan, penembak, dan pengemudi, serta memiliki senjata utama turret kaliber 105 mm yang memiliki daya hancur besar.

Medium tank dilengkapi berbagai teknologi terbaru, seperti sistem kewaspadaan mandiri, hunter killer system, perlindungan pasif (laser warning system), battle management system, serta proteksi level 5.

Baca juga:Impor Solar Berkurang, Pemerintah akan Wajibkan Kendaraan Pakai Biodiesel

Turret medium tank memiliki mekanisme autoloader dengan 12 butir peluru di turret dan 26 butir peluru cadangan di dalam hull.

Desain medium tank dibuat sesuai dengan kriteria kebutuhan dari pengguna, didasarkan pada strategi pertempuran modern dimana kemudahan mobilisasi dari medium tank ini menjadi salah satu keunggulan di samping kemampuannya sendiri. (Reni Susanti)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saat "Medium Tank" Pindad Susuri Medan Tersulit di Indonesia".

Artikel Terkait