Find Us On Social Media :

Berpendar Indah Saat Musim Kawin, Inilah Keistimewaan yang Dimiliki Cacing Bercahaya di Wilayah Bermuda

By Tatik Ariyani, Minggu, 12 Agustus 2018 | 18:45 WIB

Intisari-Online.com - Jika Anda berada di Bermuda pada waktu yang tepat setiap bulannya, Anda akan mendapatkan pemandangan yang spesial.

Sekitar 2-5 hari setelah purnama dan sekitar 55 menit menit setelah matahari terbenam, para fireworm (cacing bercahaya) Bermuda berenang ke permukaan samudera dan menyala, bersinar bersama cahaya yang memancar.

Makhluk itu sebagian besar hidup di terowongan berlendir di dasar laut, tetapi ketika tiba waktunya untuk kawin, fireworm menjadi bercahaya.

Saat ini, sebuah penelitian gen terbaru mengungkapkan di mana pertunjukan spektakuler ini berasal.

Baca Juga: Anak Anda Sulit Tidur? Tidak Masalah! Sebab, Itu 1 dari 5 Ciri Anak Dengan IQ Tinggi

Baca Juga: Pernyataan Cinta Lewat Rayuan Maut Bung Karno kepada Fatmawati

Enzim yang bertanggung jawab untuk cahaya dari fireworm - Odontosyllis enopla - adalah unik, tidak seperti yang ditemukan pada makhluk bioluminescent lainnya.

Begitulah cara cacing betina menarik pasangan dan hal itu terjadi sepanjang tahun, meskipun lebih sering di musim panas dan awal musim gugur.

Cacing tersebut berenang di dalam lingkaran, melepaskan bahan kimia menyala hijau terang untuk menarik jantan di dasar laut berenang ke arahnya, juga bersinar terang.

Ahli biologi avertebrata Mark Siddall mengatakan bahwa cacing betina muncul dari dasar dan berenang dengan cepat di lingkaran kecil yang sempit saat bersinar, yang tampak seperti bidang bintang kecil berwarna biru kehijauan di permukaan air hitam pekat.

Baca Juga: Penting untuk Milenial yang Katanya Sulit Beli Rumah, Ini 5 Cara Efektif Kumpulkan Uang untuk DP Rumah

Kemudian, para jantan berenang di atas cahaya betina dan berpendar. Ada sedikit letupan cahaya karena keduanya membuang gamet mereka di air.

Tim peneliti menemukan bahwa cacing bercahaya bersinar karena menghasilkan enzim bioluminescent yang disebut luciferase.

Banyak makhluk menghasilkan enzim ini untuk bersinar, termasuk kunang-kunang, bakteri dan makhluk laut seperti copepoda.

Tetapi, tim peneliti menemukan bahwa luciferase yang ditemukan pada fireworm Bermuda berbeda dari luciferase lainnya.

Tim peneliti membandingkannya dengan luciferase di dataset yang tersedia untuk umum dan tidak menemukan protein homolog yang dapat diidentifikasi di antara spesies bioluminescent lainnya.

Para peneliti juga menemukan bahwa nephridia, organ yang menyimpan dan melepaskan gamet, membesar sebelum mengerumuni.

Mereka menemukan bahwa keempat mata cacing membesar dan sangat berpigmen pada periode pra-kawin ini.

Penelitian tim ini telah dipublikasikan dalam jurnal PLOS One.

Baca Juga: Kisah Supriadi, Dulu Pernah Ditipu Hingga Tak Bisa Makan, Kini Jadi Pahlawan Timnas di Piala AFF U-16