Tuhan Yang Maha Kuasa telah memberikan kunci kehidupan berupa cara hidup yang penuh rahmat sekaligus kunci jalan menuju surga sehingga kita tidak akan tersesat.
Tapi kunci kehidupan itu ternyata tidak mudah dijalankan karena harus selalu diperjuangkan dengan sekuat tenaga baik melalui doa maupun perbuatan sesuai kehendak Tuhan.
Apalagi, dalam keseharian cara-cara hidup kita ternyata makin menjauh dari kehendak Tuhan, baik melalui perbuatan yang disengaja maupun tidak sengaja.
Namun jalan ke surga yang penuh perjuangan itu sesungguhnya bisa ditempuh oleh manusia dengan cara hidup yang baik, penuh belas kasih, dan mudah mengampuni.
Jika semua kunci kehidupan itu bisa dijalani dan bisa membuat Tuhan untuk selalu tersenyum karena Dia selalu mengawasi perbuatan kita, pintu surga sebagai lambang kemuliaan Tuhan pun akan terbuka.
Upaya untuk selalu hidup dalam jalan Tuhan sejatinya merupakan perjuangan keras manusia hingga akhir jaman. Apalagi tantangan kehidupan itu makin berat dan kompleks.
Dunia telah menawarkan beragam cara hidup penuh kenikmatan yang sesungguhnya makin menggiring manusia untuk jauh dari Tuhan dan makin jatuh ke dalam dosa.
Cara-cara hidup yang cenderung mengejar harta duniawai, mengabaikan yang lemah dan menderita, gaya hidup yang meremehkan peran tangan Tuhan, dan lainnya mungkin sering kita jalani.
Akibat dari cara hidup yang mengabaikan kemuliaan Tuhan itu demi memburu surga duniawi itu, surga Tuhan pun makin menjauh dari manusia dan jalan yang ditempuh juga makin terjal.
Jalan menuju surga memang merupakan jalan terjal karena kita hanya akan bisa masuk berkat amal dan dibadah kita masing-masing.
Akan ada banyak ujian dalam hidup manusia yang selalu diwarnai oleh suka dan duka itu. Manusia memang menginginkan kehidupannya agar selalu dalam suka cita, kalau bisa tanpa sama sekali ada kendala.
Tapi itu tidak mungkin karena peristiwa duka, sengsara, menderita, dan lainnya pasti akan menerpa. Pada saat seperti itulah manusia sadar sedang mendapatkan tantangan, sedang diuji keimanannya, sedang diuji kesetiannya kepada Tuhan.
Tapi hendaknya kita selalu bersyukur karena Tuhan kadang menyapa kita bukan melalui cara yang membahagiankan namun melalui cara yang tidak mengenakkan bahkan sangat memedihkan.
Namun, kita harus tabah menjalaninya.