Find Us On Social Media :

Inilah Alasan Kenapa Kita Tidak Boleh Terlalu Sering Mengisi Ulang Baterai Smartphone di Mobil

By Ade Sulaeman, Jumat, 7 April 2017 | 18:00 WIB

Charger mobil murah meriah

Intisari-Online.com - Anda termasuk orang yang terbiasa mengisi ulang smartphone melalui lighter charger atau soket USB di mobil, mulai sekarang mulai batasilah.

Hal ini merujuk pada hasil pengujian yang dilakukan oleh tim dari Autobild Indonesia yang menemukan bahwa masih terjadi ketidakstabilan arus ataupun tegangan saat mengisi ulang baterai di mobil.

(Smartphone Tak Mau Dicharge? Jangan Khawatir, Begini Cara Mengatasinya)

Tim ini mengukur tegangan dalam satuan volt dan arus dalam satuan mili Ampere untuk mengetahui output yang dihasilkan oleh lighter charger adapter dan soket USB. Alat yang digunakan adalah multimeter digital merek Tektronix DMM 157.

Tim mengukur output dari lighter charger adapter dan soket USB di dua kondisi, yaitu saat mesin idle dan saat mesin berputar di 2.500 rpm.

Selanjutnya, dilihat dan dihitung perubahan angka baik tegangan ataupun arus dalam waktu 1 menit. Semakin jauh rentang hasil dan seringnya perubahan angka, berarti semakin tidak aman bagi komponen elektronik smartphone karena semakin tidak stabil.

(Suka Nge-charge Smartphone dengan Laptop? Siap-siap dengan 3 Dampak Buruknya)

Hasil Pengujian Lighter Charger Adapter

Tegangan (volt)

Arus (miliAmpere)

Idle

5,33 – 5,36 v (42 kali perubahan angka)

390 – 500 mA (63 kali perubahan angka)

2.500 rpm

5,34 – 5,36 v (46 kali perubahan angka)

350 – 400 mA (67 kali perubahan angka)

Hasil Pengujian Soket USB

Tegangan (volt)

Arus (miliAmpere)

Idle

5,16 – 5,19 (43 kali perubahan angka)

380 – 420 mA (58 kali perubahan angka)

2.500 rpm

5,17 – 5,20 (42 kali perubahan angka)

290 – 350 mA (64 kali perubahan angka)

Jika melihat dari tabel pengujian, intinya masih terjadi ketidakstabilan arus ataupun tegangan saat mengisi ulang baterai di mobil.

“Kalau tegangan yang tidak stabil, tidak terlalu berpengaruh. Apalagi hanya sekitar 0,03 v. Kalau arus yang tidak stabil, itu justru yang berbahaya,” ujar Bagus Ferdiandi dari Bagus Motor di Jl Manggarai Selatan 1 No. 88 Tebet, Jakarta Selatan.

Bagus juga merinci, komponen yang rentan rusak akibat arus yang tidak stabil adalah integrated circuit (IC) power dan baterai smartphone.

Biasanya baterai smartphone yang lebih dulu rusak, kondisinya  jadi menggembung dan kemampuan dalam menyimpan daya menjadi menurun. Hal itu disebabkan karena arus yang tidak stabil saat pengisian bisa membuat susunan atom lithium baterai berubah.

Bagus menyarankan bahwa proses charging yang paling direkomendasikan adalah dengan menggunakan listrik rumah.

“Lebih baik jika sudah dilengkapi stabilizer di rangkaian listrik rumah,” ujar Bagus.

Ternyata benar, saat mengisi ulang baterai lewat listrik rumah, arusnya sangat stabil. Dalam 1 menit, hanya ada 6 kali perubahan angka arus yang tercatat pada multimeter.

(Anton Hari Wirawan)