Find Us On Social Media :

Kisah Ho 229, Pesawat 'Siluman' Adolf Hitler yang Melampaui Zamannya tapi Berakhir Tragis

By Moh. Habib Asyhad, Jumat, 10 Agustus 2018 | 17:15 WIB

Namun proses pengujian mengalami kendala ketika pada 18 Februari salah satu mesin jet V2 tebakar dan berhenti di tengah penerbangan.

Pilot uji coba, Erwin Ziller, melakukan sejumlah berbagai upaya untuk menghidupkan kembali mesin, sebelum akhirnya pesawat menukik ke tanah. Ia pun terluka.

Terlepas dari itu, Goering menyetujui produksi empat puluh pesawat tempur rekaan Horten bersaudara. Pesawat ini kemudian lebih dikenal sebagai Ho 229 atau Go 229s, yang punya kecepatan super.

BBC menyebut pesawat ini mempunyai teknologi yang melampuai zamannya.

Tapi sayang, Ho 229 tidak pernah lepas landas. Ia masih dalam tahap pengembangan ketika Nazi-nya Adolf Hitler luluh lantak di tangah Sekutu yang dipimpin Amerika Serikat.

Ketika pasukan Amerika VII Corps meluncur ke pabrik di Friedrichroda, Jerman, pada April 1945, mereka hanya menemukan bagian kokpit prototipe dalam berbagai tahapan pengembangan.

Sepasang sayap yang cocok dengan prototipe itu ditemukan 75 mil jauhnya. Yang paling lengkap dari prototipe itu, V3, dikirim ke Amerika Serikat untuk dipelajari bersama. Saat ini kita bisa melihatnya di United States Air and Space Museum di Chantilly, Virginia.

Baca juga: Kapak Berjanggut Bangsa Viking: Berguna di Dapur, Mematikan saat Bertempur

Apakah Ho 229 benar-benar pesawat siluman?

Soal apakah Ho 229 benar-benar pesawat siluman, atau didesain untuk menjadi pesawat siluman, masih menjadi perdebatan hingga sekarang—bagaimanapun tidak ada satu pun dokumentasi yang mendukung klaim ini.

Meski begitu, Horten bersaudara mengklaim menemukan fakta, desain sayap pesawat tersebut cocok untuk mendukung skema pesawat siluman.

Reimer Horten pindah ke Argentina setelah Perang Dunia II selesai, dan pada 1950-an menulis sebuah artikel untuk Revista Nacional de Aeronautica, yang menyebut bahwa pesawat kayu bisa menyerap gelombang radar.

Tiga puluh tahun kemudian, ketika teori-teori tentang pesawat siluman yang sudah menjadi makanan umum, Reimer menulis bahwa dirinya dengan sengaja berusaha membuat sayap Ho 229 menjadi pesawat siluman.

Ia juga mengklaim telah membangun badan pesawat menggunakan campuran penyerap radar khusus dari karbon, serbuk kayu, dan lem kayu tanpa sepengetahuan atasannya.

Dua tes pun dilakukan untuk membuktikan klaim itu, satu tes mendukung klaim itu sementara yang lain tidak. Secara umum, sejarawan skeptis bahwa sejak awal Ho 299 didesain untuk menjadi pesawat siluman.