Untuk Para Guru, Jangan Coba-coba Curang dalam Ujian Nasional Jika Tak Ingin Dipecat Pak Menteri

Moh Habib Asyhad

Penulis

Lho, Soal Ujian Nasional 2014 Kok Hilang?

Intisari-Online.com -Ancaman tegas disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dalam ujian nasional tahun ini. Ia tak segan-segan memecat para guru yang curang dalam Ujian Nasional (UN) atau Ujian Nasional Berstandar Nasional (USBN).

“Kalau ada guru curang dan dia PNS, maka saya akan meminta agar dia dipecat. Guru yang melakukan kecurangan harus mendapatkan sanksi yang seberat-beratnya,” ujar Muhadjir usai peletakan batu pertama gedung SMP dan SMA Global Sevilla di Jakarta, Rabu (5/4).

Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu juga menegaskan, sekarang tidak lagi saatnya guru membantu murid dalam pelaksanaan ujian. Membantu murid dalam ujian, tambahnya, sama halnya memahat ketidakjujuran dan menjauhkan anak dari pribadi yang berakhlak mulia.

(Baca juga:Lho, Soal Ujian Nasional 2014 Kok Hilang?)

Sekolah, menurutnya, harus antikecurangan, karena ia merupakan hulu dari peradaban. Kalau sumber dari peradabannya kotor, jangan harap di hilirnya bersih. “Yang hulunya saja bersih, belum tentu di hilirnya bersih. Tapi paling tidak, sekolah harus bersih dari praktik kecurangan,” kata Muhadjir.

Ketika sekolah secara tidak langsung mengajarkan kecurangan, lanjut dia, maka praktik seperti itu akan terus terbawa oleh sang murid ketika sudah terjun di masyarakat.

Dan oleh sebab itu, dia mengajak pengelola sekolah untuk menjauhkan sekolah dari praktik kecurangan. Mendikbud mengakui pada pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) beberapa waktu lalu memang terjadi kecurangan, namun lebih banyak terjadi di perkotaan.

“Bukan di desa. Bahkan di Sambas, Kalimantan Barat, ujian sekolah ditata dengan baik seperti halnya UN,” ucapnya. Ke depan, ia berharap, sekolah bersih dari praktik kecurangan yang selama ini terjadi.

(Baca juga:Hantu Bernama Ujian Nasional)

Pelaksanaan UN tingkat SMK sendiri, hingga saat ini, berjalan lancar, meskipun terjadi berbagai kendala teknis pada pelaksanaan UN Berbasis Komputer (UNBK).

Pada tahun ini, sebanyak 1.327.246 siswa dari 12.509 sekolah mengikuti UN SMK. Sebanyak 1,3 juta siswa SMK tersebut terdiri dari 150.855 peserta Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) dan 1.176.391 peserta UNBK.

Untuk UN tingkat SMK pada 2017 juga tetap menguji empat mata pelajaran yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Teori Kejuruan. Kemudian mata pelajaran yang akan diujikan dalam USBN tingkat SMK adalah Pendidikan Agama, PPKN dan Keterampilan Komputer.

Artikel Terkait