Adakah Cara Mengurangi Sifat Ingin Curang?

Mentari Desiani Pramudita

Editor

Adakah Cara Mengurangi Sifat Ingin Curang?
Adakah Cara Mengurangi Sifat Ingin Curang?

Intisari-Online.com- Anda pernah melakukan kecurangan? Sebesar apa kecurangan yang Anda lakukan? Apa itu salah? Sebenarnya ya, salah. Apapun jenis kecurangan, itu adalah hal yang tidak baik. Seperti memakai doping untuk olahraga. Atau melakukan korupsi. Nyatanya kecurangan tidak bisa dilepaskan dalam hidup kita.

Menurut Amos Schurr, psikolog dari Ben Gurion University, kecurangan biasanya terjadi pada lingkungan yang kompetitif. Misal olahraga atau pekerjaan. “Kita adalah makhluk sosial, untuk meraih beberapa tujuan, terkadang ada yang harus mengingkari norma. Pernah tapi tidak sering,” kata Schurr.

Ada cara menguranginya?

Di zaman sekarang, perubahan kecurangan karena terkait teknologi. Bukannya kurang, malah ada peningkatan. Phillip Dawson, direktur Pusat Penelitian dan Pengkajian Digital Universitas Deakin, Australia berkata mahasiswa semakin pandai melakukan aksi kecurangan.

“Ada teknik copy-paste. Bahkan karena teknologi, menemukan kecurangan baru yaitu selingkuh,” kata Dawson.

Tapi sebagai ahli, Dawson juga tahu cara mengatasinya. Seperti muncul situs Turnitin yang mampu memerika aksi plagiarisme.

Dawson percaya, semakin tingginya biaya hidup. Orang akan melakukan beberapa cara curang agar kehidupannya lebih baik. Entah itu berhubungan dengan uang, ataupun mendapatkan gelar.

Perilaku curang ini cenderung hanya ditemui pada setiap individu saja. Tapi tidak menutup kemungkinan jika masuk dalam kelompok, maka kelompok tersebut akan berperilaku sama. Tapi disisi lain, dalam sebuah studi yang dari Harvard Business School bahwa kecurangan bisa dikurangi jika bergaul dalam sebagai anggota kelompok.

Jika dia bisa masuk sebagai anggota kelompok, dirinya akan terbiasa hidup bersosial yang mengutamakan kerja tim. Keinginan untuk curang pun akan berkurang karena ingin bersama-sama dalam kelompok.

Pesan Schurr, sifat kecurangan itu akan ada selalu pada setiap individual. Untuk mengubahnya, ubah perspektif Anda. Jangan subyektif, tapi usahakan obyektif.

Jadi, berusahalah untuk menjadi lebih jujur. Saingan boleh, tapi jangan curang.