Find Us On Social Media :

Kisah Mangunwijaya, Memilih untuk Memenuhi Panggilan Tuhan Justru Setelah Jadi Tentara

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 10 Agustus 2018 | 16:00 WIB

Dcngan menjadi pastor Romo Mangun merasa bisa lebih dekat  dengan rakyat. Dia dikenal  banyak menolong rakyat, terutama kaum miskin. Bahkan lima tahun terakhir ini ia meninggalkan pastoran dan hidup di antara penduduk miskin.

Baca juga: Romo Mangun: Sejak Kecil Bercita-Cita Jadi Insinyur dan Menikah dengan Gadis Ayu

Bekas anggota-anggota TRIP sendiri kemudian, di masa damai, mendirikan Kosgoro, yang banyak membantu masyarakat desa dengan mendirikan sekolah-sekolah,  masjid, lumbung, dsb.

Senang di pinggir kali

Sebagai seorang arsitek ia lalu membangun kampung untuk penduduk yang kurang mampu. Kampung tempat tinggalnya sekarang terletak di tepi Kali Code, di bawah jembatan Jalan Sudirman (Jembatan Gondolayu), Yogyakarta.

Kampung ini dibangunnya setahun yang lalu. Kebanyakan penduduknya adalah tukang becak dan pengumpul sampah, yang tadinya datang dan menetap di sana secara liar.

Baca juga: Kepemimpinan ala Romo Mangun

Kini, setelah diperbaiki dan dirancang kembali oleh Romo Mangun, kampung itu nampak teratur dan bersih. Penduduknya pun hidup rukun serta saling tolong-menolong.

Sebelumnya Romo Mangun juga merancang kampung lain, di mana ia juga pernah tinggal selama empat tahun. Letaknya juga sama, di pinggir Kali Code, hanya saja yang ini di sebelah utara jembatan.

Petang itu di depan rumahnya yang menghadap ke sungai ramai dengan anak-anak yang asyik bermain, di sebuah lapangan kecil yang memang dibuat khusus untuk tempat bermain.

Menurut Romo Mangun, tadinya tempat itu comberan yang bau sekali, kemudian diperbaikinya dan dijadikan lapangan tempat bermain anak-anak kampung.

Baca juga: Rumah di Tebet Ini Tampak Sempit, Namun Siapa Sangka Mendapat Penghargaan Arsitektur Internasional!