Uang Jangan Pernah Dikorupsi, Berapa pun Jumlahnya, Ia Menentukan Masa Depan Pertahanan Negara

Moh Habib Asyhad

Penulis

setiap peluru atau bom yang ditembakkan dibeli dari uang hasil pajak negara

Intisari-Online.com - Setiap akan latihan perang atau perang sungguhan biaya operasional TNI tergantung kepada anggaran negara. Karena jika tak ada anggaran atau uang, latihan dan peperangan sungguhan tidak bisa dilaksanakan.

(Mega Korupsi Juga Terjadi di Brasil, yang Melibatkan Presiden, 2 Mantan Presiden, dan 100 Politikus)

Anggaran untuk TNI sudah diberikan setiap tahun untuk berbagai keperluan baik misi non perang maupun perang termasuk untuk pembeliaan alutsista.

Biaya untuk misi non-perang dan perang itu jelas memusingkan pemerintah jika dana yang ada terbatas. Maka tidak mengherankan untuk membeli senjata pemerintah kerap meminjam kepada para pengusaha atau bank.

Dalam latihan perang TNI juga banyak menggandeng berbagai instansi sehingga kekurangan dana bisa tertutup. Cara kerja sama ini sekaligus untuk menunjukkan bahwa tanpa dukungan rakyat TNI memang tidak bisa menggelar misi non perang dan peperangan secara optimal.

Saat ini pemerintah dengan dikomandani Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti, sedang gencar mengamankan laut agar pemasukan uang negara dari laut melimpah .

Selain itu pemerintah juga gencar menggalakkan Tax Amesty, menangkap para koruptor secara Operasi Tangkap Tangan (OTT) seperti yang baru saja terjadi pada para petinggi PT PAL, dan lainnya agar dana yang dikorupsi bisa kembali lagi kepada negara.

Dengan uang ‘’sitaan’’ itu anggaran untuk membeli alutsista yang dirasa mendesak pun bisa diwujudkan.

Latihan perang TNI menggunakan alutsista canggih memang butuh biaya tinggi.Misalnya untuk penggunaan satu jet tempur dalam waktu satu jam bisa keluar biaya 500 juta.

Satu kotak peluru Howitzer kaliber 105 mm yang ditembakkan berharga ratusan juta atau seharga mobil Toyota Avanza. Belum lagi kalau latihan menggunakan rudal jarak jauh, biayanya makin mahal karena satu rudal berharga miliaran rupiah.

Tapi kebutuhan teknologi tempur yang canggih bagi TNI memang tidak terelakkan karena tantangan ke depan NKRI makin berat. Kapal selam, jet tempur generasi kelima, rudal jarak jauh, radar mutakhir, tank berat, dan lainnya tetap harus dibeli demi tegakknya NKRI.

Karena tanpa alutsita itu, tanpa dukungan dana yang jumlahnya luar biasa itu, negara kita yang rakyatnya dikenal memiliki daya juang yang tangguh hanya akan menjadi macan ompong.

Artikel Terkait