Find Us On Social Media :

Iman Itu Selalu Bersinar Bak Mentari

By Agustinus Winardi, Senin, 3 April 2017 | 07:21 WIB

Terang iman bak sinar mentari yang selalu berbuat kebaikan

Intisari-online.com - Iman orang yang beragama akan mengalami penempaaan oleh dirinya sendiri dan juga orang lain. Tempaan itu tidak hanya oleh orang yang seiman saja tapi juga oleh orang-orang yang berbeda iman. Berbeda agama.

Iman tumbuh bak pohon yang selalu rutin disiram dan kelak akan menghasilkan buah kebajikan dan kebaikan bagi sesama.

Pohon akan tumbuh besar dan berbuah meskipun yang menyiram dan merawatnya merupakan orang-orang dari beragam agama. Buah yang keluar kelak memang akan ada yang segar dan busuk.

Tapi buah yang busuk pun bisa dimanfaatkan menjadi pupuk setelah mengalami semacam ‘’pertobatan’’. Berupa proses fermentasi lalu menjadi pupuk organik.

Mirip orang beriman yang merasa berdosa lalu bertobat dan kemudian makin berbuat baik bagi sesama.

Dalam perjalanan hidupnya untuk berbuah pohon selain butuh sentuhan tangan manusia juga membutuhkan sinar matahari guna menumbuhkan daun-daunnya.

Demikian juga iman seorang yang beragama yang selalu bertumbuh, baik oleh tempaan yang dilakukan oleh diri sendiri maupun oleh orang lain. Dia selalu butuh tuntunan dan terang Ilahi bak sinar mentari yang selalu hadir setiap hari.

Setia menerangi alam semesta sekaligus sebagai sumber kehidupan. Tak ada pohon yang bisa tumbuh dan berbuah tanpa sinar mentari, tak ada air laut yang menguap lalu diproses menjadi hujan tanpa sinar mentari.

Dunia bahkan akan menjadi gelap gulita tanpa sinar mentari. Seperti pertumbuhan pohon, pertumbuhan iman manusia juga selalu butuh terang Illahi.

Tujuan orang beriman sesungguhnya akan menjadi terang dan bermanfaat bagi sesamanya seperti sinar mentari itu.

Yang selalu memberikan sinar bervitamin D secara ikhlas, yang selalu menumbuhkan pohon dan sekaligus oksigen dengan penuh suka cita.Yang setia menerangi dunia ini dan tidak perlu membedakan apakah dunia di bawahnya berisi orang-orang beriman atau tidak.

Tapi dia selalu memberikan terang demi kebaikan karena tidak pernah ada terang mentari yang bermaksud mencelakai. Apalagi terang Illahi yang selalu terpancar penuh keagungan dan rahmat.