Benarkah Kebanyakan Makan Telur Bisa Menyebabkan Bisulan? Apakah Ini Mitos atau Fakta?

Moh Habib Asyhad

Penulis

Mulai dari Kacang Hingga Semut, 8 Pemicu Alergi yang Terlihat Sepele Ini Bisa Merenggut Nyawa

Intisari-Online.com – Dalam kehidupan sehari-hari, tak jarang kita mendengar agar seorang ibu tak terlalu banyak memberikan telur pada anaknya. Alasannya macam-macam. Namun, yang paling sering kita dengar karena dapat menyebabkan bisulan. Nah, betulkah itu?

Telur memang telah lama dikenal sebagai sumber protein hewani berkualitas baik. Namun, telur juga dikenal sebagaic salah satu bahan makanan yang paling sering menimbulkan alergi. Sama seperti susu sapi atau kambing, kacang-kacangan, ikan laut, atau kedelai.

(Fakta dan Mitos Mengenai Konsumsi Telur)

Alergi sendiri itu merupakan reaksi abnormal terhadap suatu zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Zat asing ini disebut alergen. Reaksinya dapat terjadi pada anak di semua golongan umur, terutama di bawah lima tahun. Setelah umur lima tahun, kejadian terkena alergi makanan akan berkurang.

Bisul biasanya disebabkan infeksi bakteri

Telur ayam sendiri merupakan alergen yang penting pada anak, terutama yang menderita dermatitis atopik (eksema). Kuning telur dianggap kurang alergenik dibandingkan dengan putih telur. Anak yang alergi terhadap telur belum tentu alergi pula terhadap daging atau bulu ayam.

Jadi benarkah banyak makan telur dapat menimbulkan bisul? Hal itu akan terjadi bila si anak memang alergi terhadap telur. Jangankan kebanyakan, sedikpun bila anak itu alergi, dapat menimbilkan reaksi.

Eksim akibat alergi telur ini dapat menimbulkan komplikasi infeksi oleh bakteri Staphylococcus aureus. Bisul sendiri biasanya disebabkan infeksi bakteri itu.

Lalu, bolehkan anak makan telur dalam jumlah banyak kalau tidak alergi? Sebaiknya, anak tidak dibiasakan makan telur dalam jumlah banyak. Cukup dua butir sehari. Sebab hal itu dapt mengakibatkan makanan sehari-harinya tidak seimbang. Milsanya, proporsi protein dan lemak berlebihan. Nah, konsumsi lemak yang berlebihan ini dapat membawa rentetan masalah di kemudian hari.

Pengobatan paling penting pada alergi makanan ialah mengeliminasi makanan yang bersifat alergen. Yang terpenting, bila mencurigai si kecil menderita alergi makanan tertentu, segeralah berkonsultasi dengan dokter anak.

Artikel Terkait