Find Us On Social Media :

Tentang Tsunami dan Kuburan Massal Berusia 5.000 Tahun, Keduanya Ternyata Punya Keterkaitan

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 6 Agustus 2018 | 18:30 WIB

Intisari-Online.com - Seperti yang kita ketahui, bencana alam yang mematikan sudah terjadi sebelum manusia dapat mencatatnya dalam sejarah.

Namun anehnya, sangat sedikit situs pemakaman massal yang dikaitkan dengan bahaya iklim dan tektonik, seperti topan, gempa bumi, dan tsunami.

Beberapa temuan pemakaman massal prasejarah, khususnya di pesisir pantai, seringkali dikaitkan dengan akibat dari peperangan dan wabah penyakit.

Namun saat ini, dilansir dari Science Alert, sebuah penelitian baru tentang situs pemakaman di pesisir telah membuka jendela ke dalam sejarah manusia dan tsunami yang telah lama dilupakan.

Baca Juga: Ingin Beli Ponsel Baru? Silahkan, Tapi Jangan Pilih 4 Tipe Ponsel Android Seperti Ini

"Tsunami tidak pernah dianggap sebagai alasan atas situs pemakaman sebelumnya. Hal ini menjelaskan mengapa tidak ada pemakaman massal di pantai prasejarah yang diidentifikasi dalam catatan arkeologi sebagai akibat dari tsunami," kata James Goff, pakar bencana alam di UNSW, Pusat Penelitian PANGEA.

“Membuktikan bahwa sebuah situs terkait dengan tsunami lampau dapat memandu kita untuk menulis ulang dasar pemikiran tentang bagaimana kita menginterpretasikan pemukiman manusia prasejarah di pesisir pantai, dan mengubah apa yang kita ketahui tentang budaya manusia yang tinggal di daerah tersebut.

Bisa juga memiliki implikasi tentang bagaimana para arkeolog menganalisis sebuah situs,” tambahnya Dalam penelitian yang dipublikasikan di Journal of Archaeological Method and Theory ini, para ilmuwan berfokus pada situs pemakaman di pesisir Kepulauan Vanuatu dan Solomon di Pasifik Selatan, utara Orkney, dan Shetland di Skotlandia yang sebelumnya dianggap sebagai korban peperangan dan wabah penyakit.

Menilik pada catatan geologi, ditemukan adanya kecocokan antara usia pemakaman (antara 500 hingga 5.000 tahun) dengan waktu bencana alam tsunami yang terjadi di daerah yang sama.

Baca Juga: Sudah Diramal Sejak Zaman Aristoteles, Datangnya Gempa Bumi Memang Tidak Bisa Diperkirakan

"Melihat bukti dari situs pemakaman dan mempertimbangkan potensi tsunami, kami dapat membuat argumen yang kuat untuk situs-situs ini dan kaitannya dengan tsunami besar, dibandingkan dengan penjelasan yang lebih standar seperti peperangan atau epidemik," kata Goff.

Tidak seperti bencana alam lainnya, interval terjadinya satu tsunami besar dan yang berikutnya berjarak sangat jauh daripada usia manusia yang tinggal di daerah pesisir.

Hal ini menyebabkan manusia yang tinggal di daerah tersebut jarang memperhitungkan akan bencana tsunami.