Gempa Kembali Guncang Lombok NTB, Benarkah Hewan Bisa Memprediksi Gempa?

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Intisari-online.com - Baru saja kabar tersiar mengenai terjadinya gempa di wilayah Lombok Nusa Tenggara Barat.

Hal ini dikonfirmasi langsung oleh BMKG melalui akun Twitternya pada Minggu (29/7/2018) dengan kekuatan 7,0 Skala Richer dan pusat gempa di kedalaman 15 Kilometer.

Menurut Badan Meteorologi dan Geosifika, gempa bumi kali ini berstatus peringatan dini tsunami.

Gempa ini terasa hingga Bali, Banyuwangi bahkan Jember.

Baca Juga :Gempa di Lombok NTB Berpotensi Tsunami: Hanya Soal Waktu Tsunami Terjadi di Wilayah Indonesia

Baca Juga :Gempa di Lombok Terasa hingga ke Bandara Ngurah Rai Bali, Begini Foto-foto Kerusakannya

Lokasi terjadi gempa kali ini ada di 8,37 lintang selatan dan 116,48 bujur timur.

Bahkan Badan Meteorologi dan Geofisika, sebelumnya mengatakan gempa kali ini berstatsus peringatan dini Tsunami.

Namun pernyataan tersebut sudah dicabut, setetah beberapa menit muncul di di Twitter resmi BMKG.

Bagi masyarakat kabar seperti itu menyebabkan panik dan kewaspaadaan mengingat gempa adalan bencana alam yang mengerikan.

Baca Juga :Gempa Lombok NTB Berpotensi Tsunami: Inilah Tsunami Terburuk Sepanjang Sejarah

Namun, konon hewan bisa memprediksi terjadinya gempa berkut ini penjelasannya.

Banyak cerita yang tersebar hampir di seluruh budaya bahwa beberapa jam sebelum gempa, semua binatang bertingkah laku gelisah.

Anjing melolong tanpa alasan, kuda melompat-lompat tinggi, ikan berenang berputar-putar.

Cerita hewan berperilaku tak menentu sebelum gempa bumi telah beredar selama ribuan tahun.

Baca Juga :Gempa di Lombok 7,0 SR, BMKG Cabut Peringatan Dini Potensi Tsunami

Salah satu contoh penting adalah evakuasi di Haicheng, China, pada 1975.

Saat itu, evakuasi murni didasarkan pada laporan adanya perilaku aneh para hewan.

Suatu tindakan yang diyakini telah menyelamatkan ribuan nyawa dari gempa berkekuatan 7,3 SR yang datang tidak lama kemudian.

Saat gempa yang terjadi Samudra Hindia, yang selanjutnya menimbulkan tsunami di Aceh dan beberapa negara Asia lainnya, banyak laporan yang menyatakan banyak hewan melarikan diri ke pedalaman beberapa saat sebelum gelombang tsunami menyapu daratan.

Laporan-laporan yang meluas tersebut memicu para peneliti dari University of California untuk mempelajari kemungkinan hewan sebagai prediktor gempa.

Lewat ratusan wawancara dengan pemilih hewan, ditemukan bahwa sebagian besar pemilik memang menemukan perilaku aneh sebelum getaran terjadi.

Artikel Terkait