Find Us On Social Media :

Tak Ada Keberhasilan Tanpa Kegagalan, Yang Perlu Kita Lakukan HanyalahTerus Mencoba

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 25 Maret 2017 | 06:00 WIB

Ayo dorong terus

Intisari-Online.com – Max meraih rantai tautan logam. menghiraukannya.

Ia menggunakan seluruh kekuatannya untuk menarik dirinya ke karet hitam ayunan, berbentuk kursi pisang. Ia ingin menaikkan berat badannya ke langit dan meluncur kembali turun. 

Tentu saja, ia tidak bisa menjelaskan seperti itu. Maklum umurnya baru lima tahun. Dengan kata-kata dan pengalaman yang telah terkumpul dalam hidupnya yang singkat itu, ia hanya berpikir, “Aku ingin terbang!”

Saat itu hari ketiga Max bersekolah di TK. Saat beristirahat, Max menghampiri ayunan. Setelah di ayunan, Max tahu apa yang ia lakukan agar bergerak. Ayah dan ibunya telah melatihnya di taman bermain. “Kaki depan. Kaki belakang. Kaki depan. Kaki belakang,” kata ayah.

Ibu akan berkata, "Mencapai jari-jari kaki ke langit dan kemudian ayunkan tumit ke pantatmu." Ia merasa konyol, mengatakan bokong. Tetapi ini selalu membuatnya tertawa.

Masalahnya adalah, Max benar-benar tidak tahu seberapa dirinya bisa bergerak.

Max duduk di ayunan.

Max tidak gampang menyerah. beristirahat, membiarkan ayunan tegak dan mulai lagi - kaki depan, kaki belakang.

(Bocah 9 Tahun Rela Berjualan Demi Membiayai Kakeknya Yang sakit Kanker) , seorang guru TK itu, melihatnya dari kejauhan. Sulit baginya untuk tidak terburu-buru membantu. Namun bukankah mengajar tidak sekadar memberikan seekor ikan?

Setelah lima menit melihat perjuangan Max, dia memutuskan untuk memberikan dorongan. Ia mengibaskan tangannya dan memutar-mutar tangannya membentuk lingkaran besar.

"Dapatkah saya memberikan sesuatu untuk dilakukan? tanya sang ibu.

"Ya, silakan," kata Max, berkedip. saya tidak bisa terbang sendiri."