Find Us On Social Media :

Seperti Apa Sebenarnya Bisnis Penonton Bayaran yang Membuat Elly Sugigi Dituduh Menipu Tessa Mariska?

By Ade Sulaeman, Sabtu, 4 Agustus 2018 | 14:30 WIB

Tak disangka, hal itu menjadi ladang pekerjaan baru. Selain bagi para pemandu sorak bayaran itu, juga untuk para pengelola jasa penyediaan penonton.

Baca juga: Saking Canggihnya, Presiden Rusia Vladimir Putin Sebut Tank Armata Bisa Digunakan Bertempur di Planet Mars

Agensi, biasa mereka disebut, bertugas menyediakan sumber daya manusia untuk berbagai genre program televisi, mulai dari acara pengajian, acara musik, acara realitas, hingga gelar wicara.

Sebenarnya ini bukan bisnis baru. Sejak stasiun televisi swasta  mengudara di langit Indonesia, mereka mulai bermunculan.

Pada 2004 semakin marak dan terus menancapkan kukunya hingga saat ini. Maklum saja, meski kurang terpikirkan, bisnis ini ternyata menjanjikan keuntungan yang lumayan.

Baca juga: Kahiyang Ayu Melahirkan: Ini Kisaran Biaya Operasi Caesar di RSIA YPK Mandiri

Dulunya juga penonton

Orang yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan para penonton ini disebut koordinator penonton. Pihak televisi biasanya hanya berhubungan dengan sang koordinator untuk memastikan ketersediaan penonton.

Para koordinator, yang biasanya juga pemilik agensi, rata-rata mengawali karier sebagai penonton.

Seperti cerita Harsono Wahyudi, pemilik Harsono Management, yang kini memegang salah satunya adalah program Dahsyat. Mas Har awalnya menjadi penonton program Ngelaba-nya grup komedi Patrio di TPI (sekarang MNC) bersama Budi Anduk, Kiwil, Azis Gagap, dan Daus Sembako.

“Bedanya sekarang, mereka udah pada jadi di depan layar. Saya juga jadi, tapi di belakang layar lanjut ngurusin penonton,” katanya.

Rina Putri yang kini memiliki agensi bernama Herina Agency juga punya cerita serupa. Dia adalah penonton, salah satunya di program Realigi TransTV. Lama-lama Rina berpikir,