Penulis
Intisari-Online.com – Menurut Anda, keju itu sehat atau tidak?
Bagi pecinta keju, mungkin akan menjawab ‘tentu saja sehat’. Tapi bagaimana dengan yang lainnya?
Selama ini, permasalahan apakah keju sehat atau tidak sudah menjadi fokus para peneliti.
Sebab kebanyakan jenis keju mengandung garam dan lemak jenuh, tetapi juga tinggi protein dan kalsium.
Baca juga:4 Manusia Super di Dunia, Salah Satunya Dapat Melihat 99 Juta Warna
Jadi, apakah keju itu buruk bagi kesehatan kita?
Ahli nutrisi: Clare Collins
The Australian Guide To Healthy Eating (Panduan Australia untuk Makan Sehat) mengatakan makan keju yang konsisten dapat meningkatkan asupan protein, kalsium, dan vitamin B12 Anda.
Oleh karena itu, mereka merekomendasikan 2-3 porsi makanan per hari dengan porsi yang setara dengan sekitar 40 gram.
Lalu apakah baik bagi kesehatan jantung?
Sebuah tinjauan yang diterbitkan pada tahun 2018 mengidentifikasi empat studi yang mengamati asupan keju dan menemukan risiko penyakit jantung yang lebih rendah karena asupan keju meningkat.
Jadi, mengkonsumsi keju dalam jumlah sedang secara teratur konsisten dengan kesehatan yang baik.
Ahli diet: Evangeline Mantzioris
Keju mengandung berbagai komponen bergizi. Sebagian besar komponen seperti kalsium, protein, dan lemak jenuh.
Kalsium penting untuk mengurangi risiko osteoporosis dan protein diperlukan untuk sintesis dan perbaikan jaringan. Keduanya memberikan manfaat yang jelas bagi kesehatan kita.
Lemak jenuh dalam keju lebih kontroversial disebut bisa mengembangkan penyakit jantung. Namun sebuah penelitian mengatakan bahwa keju itu netral. Artinya ia tidak memiliki efek positif atau negatif.
Baca juga:'3 Aturan Baru BPJS Kesehatan akan Korbankan Keselamatan Pasien'
Ahli diet: Regina Belski
Keju dapat menjadi bagian yang sehat dari diet, tetapi tidak semua keju diciptakan sama dan kita tidak perlu makan seluruh keju.
Jika Anda berada di supermarket, lihatnya berapa banyak natrium, lemak jenuh dan kalsium yang dikandungnya.
Kemudian pilih yang terbaik, seperti lebih banyak kalsium, sedikit sodium, lebih sedikit lemak jenuh, dan nikmati dalam jumlah sedang.
Ilmuwan Biomedis: Yutang Wang
Keju adalah salah satu makanan paling kuno bagi manusia dan telah menjadi bagian dari diet kita selama beberapa ribu tahun.
Keju kaya protein dan lemak yang memberikan blok bangunan penting (asam amino dan asam lemak) bagi tubuh kita.
Ini juga mengandung banyak bahan penting lainnya termasuk vitamin dan mineral, yang semuanya diperlukan untuk menjaga kesehatan yang baik.
Sejauh ini, belum ada penelitian yang menunjukkan konsumsi keju dikaitkan dengan penyakit jantung. Meskipun trans-fat industri meningkatkan risiko penyakit jantung, trans-fat alami yang terkandung dalam keju tidak.
Meskipun keju mengandung lemak jenuh, kami tidak yakin ini adalah apa yang menyumbat arteri.
Jadi, sudah tahukan jawabannya apakah keju itu sehat atau tidak?
Baca juga:Imunisasi MR Kembali Dikampanyekan, Orangtua Wajib Tahu 14 Fakta Seputar Imunisasi MR Ini