Find Us On Social Media :

Peristiwa yang Pernah Heboh: Rohimah Menipu dengan Empat Nama dan Memiliki Enam Suami

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 31 Juli 2018 | 18:15 WIB

"Eli tak pernah cerita apa=apa tentang keluarga atau kesulitan ekonominya," tambah Nuriah. Sementara pemilik warung tempat langganannya makan siang dekat tempat kerjanya menyebutkan, Rohimah alias Eli meninggalkan hutang sebesar Rp 1.500.

"Eli kelihatannya pendiam. Kalau makan siang di sini biasa menghabiskan Rp 250. Bayarnya sekali seminggu kalau gajian saja," tambah si pemilik warung. Di konfeksi itu, Rohimah  menerima bayaran Rp 30.000-Rp 50.000 per bulan.

Di kampung halamannya, ia dikenal dengan nama Saadah. Di sana ia pernah menjadi guru agama di SD Batujajar. Tapi cuma sebentar. "Ia keluar setelah terbukti melakukan pemotongan uang pensiun para guru SD di tempat kerjanya," kata H. Masud, seorang kerabat Rohimah yang juga pernah menjadi teman Rohimah semasa SD.

Malu

Selama menetap di Jakarta setelah menikah dengan Endang Supriatna  (40), ia hanya sekali pulang ke Karang Anyar. Pernikahannya dengan suami keenamnya itu berlangsung hanya sehari setelah perkawinan anak sulungnya.

Baca juga: Lukisan di Kampung 3D Pamulang Dirusak Ibu-ibu: Inilah 6 Lukisan 3d Paling 'Menipu'Lukisan di Kampung 3D Pamulang Dirusak Ibu-ibu: Inilah 6 Lukisan 3d Paling 'Menipu'

Baik orang tua maupun anak- anaknya, tak tahu banyak tentang kehidupan Rohimah di Jakarta. "Saya tak pernah mengunjungi Saadah karena ia tak pernah meninggalkan alamat," kata ayahnya.

Selama ini, kisah orang tuanya, Rohimah tak pernah mengeluh soal kesulitan ekonomi maupun banyaknya utang yang harus dibayarnya.

"Waktu pulang kampung, ia memberi uang Rp 5.000," tambahnya. Sebab itu, lelaki ini lebih mengandalkan hidup keluarga dan para cucunya dan bertanam jagung dan sayur-mayur di pekarangan rumahnya.

"Kalau emak punya utang, sebenarnya tinggal bilang pada kami. Saudara-saudara pasti mau bantu emak. Daripada menipu seperti itu, ‘kan kami dibuat malu," ujar Cucun sedih.

Baca juga: Demi Bantuan Korban Kebakaran Senilai Rp366 Juta, Wanita Ini Menipu dengan Mengaku Suami dan Iparnya Tewas

Lalu ia menambahkan, "Saya heran, kenapa emak tidak menetap di Karang Anyar saja. Di sini tak perlu kontrak rumah. Paling-paling cari kebutuhan untuk makan saja."