Find Us On Social Media :

Pingin Kaya, Tak Masalah Pinjam Dengkul Orang Lain!

By Moh Habib Asyhad, Jumat, 3 Maret 2017 | 09:00 WIB

Zuckerberg, kekayaan luar biasa karena media sosial

Intisari-Online.com - Kata siapa menjadi kaya mustahil dicapai oleh siapa pun? Kira-kira seperti itulah kalimat yang terucap dari seorang pakar properti asal Yogyakarta, Ridwan Raharja, akhir Oktober 2013 dalam acara Idebisnis Talk oleh Majalah Idebisnis.

Jika pun tidak bisa menggunakan dengkul sendiri, pinjam dengkul orang lain juga dibolehkan untuk mencapai sebuah kesuksesan. Tapi jangan mengartikannya secara saklek. Memanfaatkan dengkul orang di sini lebih pada mengeruk pengalaman sebesar-besarnya dari mereka. Bisa dari bos, lingkungan sekitar, atau mentor bisnis lainnya.

(Jangan Takut dengan Perubahan Jika Ingin Karier Sukses!)

Untuk menjadi kaya dan sukses, kunci utama yang harus diperhatikan adalah bagaimana mengubah mindset. Teori menjadi kaya memang bisa didapatkan dari bangku-bangku kuliah, tapi menjadi kaya bukan soal teori. “Pola pikir orang kaya juga harus tertanam dalam benak dan otak kita masing-masing,” ujar Ridwan tegas.

Dan pola pikir seperti kebanyakan diperoleh di luar kelas, dari pengalaman. Menurut Ridwan, dalam sebuah proses usaha, beruntunglah mereka ang pernah ikut orang lain. Selain bisa menimba banyak ilmu dari orang itu, minimal ada hal-hal sepele yang bisa dipelajari dari mereka.

Ridwan mendaku, gara-gara tidak pernah bekerja untuk orang lain, dia beberapa kali tertipu kliennya atau bahkan orang kepercayaannya, karena menganggap kurang cakap saat bertransaksi dalam skala besar.

Soal utang misalnyam, orang yang tidak pengalaman dengan yang berpengalaman berbeda cara menghadapinya. Ketika membayar utang, menurut Ridwan, orang kaya tidak akan menyentuh sepeser pun tabungannya. Lalu bagaimana caranya? Berutang lagi.

Prinsip mereka, untuk kaya, harta tak boleh berkurang, tapi harus bertambah, meski dengan utang.

Mindset orang kaya

“Tidak ada yang mustahil untuk menjadi kaya, asal kita tahu polanya,” ujar Ridwan. Kalimat Ridwan ini juga berlaku pada mereka yang beranggapan bahwa mustahil dalam mengumpulkan uang sebesar satu miliar dalam setahun.

Sebenarnya bisa, tambah Ridwan, hanya kita saja yang belum tahu cara mengumpulkannya.

Menurut data yang dihimpun Forbes, 95% uang yang beredar di muka bumi ini dikendalikan oleh lima orang saja (bisa dilihat dari daftar 5 orang terkaya di dunia menurut Forbes).

Lalu kenapa kita tidak termasuk lima orang hebat tersebut? Untuk bisa menjadi seperti mereka, kuncinya adalah menanamkan konsep dan cara pikir orang kaya seperti mereka.

Misalnya, kekayaan yang ada tidak boleh berkurang, tapi harus ditambah. Jadi, ketika ada utang, cara yang paling tepat untuk menutupnya adalah dengan berutang kembali. Begitulah cara pikir orang kaya.

“Anak-anak yang sedari kecil diperkenalkan dengan segala sesuatu yang sifatnya menguntungkan, sampai besar akan membekas,” kata Ridwan.  

Satu hal penting lainnya adalah memilih teman bergaul. Ridwan Raharjo sempat mengeluarkan anekdot: kapan kita kaya jika lingkungan kita adalah orang-orang yang jabatannya sama dengan kita?

Mulailah mendekati orang-orang yang memiliki posisi di atas kita. Karena menurut guyon lama: posisi (memang) menentukan prestasi! Ini juga bagian dari memanfaatkan “dengkul” orang lain.