Find Us On Social Media :

Demi Lovato Diduga Overdosis Heroin: Overdosis Heroin Tidak Menyakitkan Namun Mematikan

By Masrurroh Ummu Kulsum, Rabu, 25 Juli 2018 | 16:45 WIB

Intisari-Online.com - Penyanyi internasional Demi Lovato ditemukan tak sadarkan diri di rumahnya pada Selasa (24/7/2018).

Menurut informasi yang diperoleh TMZ dari pihak berwajib, Lovato dikabarkan mengalami overdosis heroin.

Ia kemudian dilarikan ke sebuah rumah sakit di Los Angeles.

Obat terlarang seperti heroine memang sering menyebabkan overdosis hingga berujung pada kematian pada penggunanya.

BACA JUGA:Tak Pakai Kalkulator, Tapi Profesor Ini Ajarkan Matematika Melalui Cara Unik Ini

Bahkan, kematian akibat overdosis obat telah meningkat di AS sejak tahun 1970-an, dan heroin adalah pembunuh utama di antara obat-obatan terlarang.

Ini karena penggunaan heroin semakin meningkat, kematian overdosis juga meningkat.

Terkhusus mengenai overdosis akibat heroin, ada berbagai pertanyaan yang banyak ditanyakan oleh orang-orang.

Salah satunya adalah apakah overdosis heroin itu menyakitkan?

Dikutip dari laman therecoveryvillage.com, jawaban sederhana untuk pertanyaan tersebut adalah "overdosis akibat heroin tidak menyakitkan."

Ya, itu mungkin tidak menyakitkan bagi yang mengalaminya. Namun, ada banyak hal yang secara fisik dan fisiologis terjadi selama overdosis yang penting untuk dipahami.

Bagaimana heroin bekerja?

Heroin dijual sebagai bubuk, biasanya putih atau coklat, atau dapat dibeli sebagai substansi seperti tar hitam.

Banyak orang menyuntikkannya setelah mencampurnya dengan air karena efeknya segera bekerja dan menjadi lebih kuat.

BACA JUGA: Demi Lovato Diduga Overdosis Heroin: Selain Narkoba, Ternyata Kopi dan Air Putih Juga Bisa Sebabkan Kita Overdosis

Heroine juga dapat didengus atau diasapi.

Ketika seseorang menggunakan heroine, ini akan mengikat reseptor opioid pada otak, dengan cara yang sama seperti resep obat penghilang rasa sakit.

Seseorang yang menggunakan heroine tidak merasakan sakit, justru akan merasa gembira yang diakibatkan oleh dopamine.

Ini terjadi ketika heroine memasuki tubuh dan berubah menjadi morfin, substansi dengan struktur kimia yang mirip dengan endorfin alami.

Apa yang terjadi saat seseorang overdosis?

Meskipun heroin dapat menciptakan euforia yang tinggi, heroin memengaruhi tubuh seseorang dengan cara lain pada saat yang bersamaan.

Ketika seseorang menggunakannya, ini berdampak pada sistem pernapasan dan sistem saraf pusat.

Obat ini memperlambat pernafasan, dan ketika seseorang overdosis pada dasarnya tubuh telah lupa bagiamana bernapas.

Tanpa heroine tubuh secara alami tahu bagaimana bernapas, tetapi dengan heroin, seseorang akan tertidur, dan berhenti bernapas ketika overdosis.

BACA JUGA:Ditemukan Tak Sadarkan Diri di Rumahnya, Demi Lovato Diduga Overdosis Heroin

Alasan lain orang mati karena overdosis heroin adalah karena sesuatu yang disebut aritmia, kondisi detak jantung menjadi tidak teratur.

Jika seseorang mengalami aritmia, jantungnya tidak dapat memompa cukup banyak darah ke seluruh tubuh, dan ketika dia kekurangan aliran darah, ini tidak hanya berdampak pada jantung tetapi juga otak dan organ lainnya.

Beberapa tanda seseorang mengalami overdosis heroine antara lain:

1. Nafas tertekan atau lambat2. Pulse atau denyut jantung lemah3. Pupil mengecil4. Disorientasi5. Kantuk yang ekstrem6. Terus kehilangan kesadaran7. Bibir dan kuku membiru

Apabila Anda menemukan seseorang overdosis heroine, tindakan yang penting dilakukan adalah menghubungi layanan darurat terlebih dahulu dan juga periksa untuk bernapas.

Lakukan penyelamatan pernapasan, karena seperti dijelaskan sebelumnya, orang yang overdosis heroine, tubuhnya lupa bagaimana bernapas.

BACA JUGA:Sering Kita Lakukan, 5 Hal Ini Ternyata Sama Mematikannya Dengan Merokok! Salah Satunya Duduk Sepanjang Hari