Find Us On Social Media :

Dibanding Laki-laki, Perempuan Lebih Berisiko Terkena Hipertensi, Ayo Cegah Sejak Dini!

By Tika Anggreni Purba, Jumat, 24 Februari 2017 | 07:00 WIB

Perempuan yang Mengalami PMS Memiliki Risiko Hipertensi yang Lebih Besar?

Intisari-online.com - Angka harapan hidup perempuan lebih tinggi 5-7 tahun ketimbang laki-laki. Namun perempuan jangan senang dulu, karena ternyata tingkat risiko kematian akibat hipertensi pada perempuan jauh lebih tinggi dari pada laki-laki. Oleh sebab itu, para perempuan tidak boleh menutup mata soal penyakit ini.

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat, bahwa pada usia 65 tahun ke atas, penderita hipertensi pada perempuan jauh lebih banyak. Seperti kita ketahui, hipertensi paling berisiko tinggi memicu penyakit jantung, penyakit pembuluh darah, stroke, dan gangguan ginjal.

(Yuk, Kenali Seluk-Beluk Tentang Hipertensi)

Faktanya, tiga dari sepuluh orang di Indonesia sudah mengalami hipertensi. Tingginya angka kejadian ini tentu menjadi alarm bagi kita. Karena sering kali hipertensi tidak bergejala mencolok. Kadang baru ketahuan setelah terjadi gangguan di jantung bahkan stroke.

Khususnya pula pada perempuan, hipertensi sering kali diabaikan dan dianggap kurang penting. Kenyataan ini berdasar pada keyakinan masyarakat bahwa hipertensi itu umumnya menyerang laki-laki, bukan perempuan. Sehingga yang cenderung memeriksakan tekanan darahnya hanyalah kaum laki-laki.

Padahal, menurut dr. Arieska Ann Soenarta, SpJP(K), pakar hipertensi dan pendiri Indonesian Society of Hypertension (InasH), hipertensi pada perempuan juga persoalan serius. “Tekanan darah sistolik (TDS) dan tekanan darah diastolic (TDD) pada perempuan dewasa muda memang lebih rendah ketimbang laki-laki, akan tetapi setelah usia 50 tahun insiden hipertensi pada perempuan lebih tinggi,” jelasnya.

Faktor penyebabnya adalah di usia tersebut, perempuan mengalami penurunan estrogen secara ekstrem. Berbeda dengan laki-laki yang biasanya mengalami penurunan testosteron secara berkala. Kondisi hormonal ini menyebabkan kekurangan estrogen. Akibatnya, lapisan sel pembuluh darah (endotil) rusak. Sehingga memicu terbentuknya plak pada pembuluh darah.

Hipertensi lebih rentan terjadi karena keunikan perempuan, mengapa? Klik "2" untuk melanjutkan membaca.

(Makan Tidak Teratur Dapat Menyebabkan Obesitas dan Hipertensi?)