Find Us On Social Media :

Jika Sedang di Malang, Janga Lupa Icip-icip Orem-orem Pak Tik yang Bikin Marem

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 23 Februari 2017 | 12:36 WIB

Orem-orem yang bikin marem

Intisari-Online.com – Kalau tujuannya mencari makanan khas Malang yang enak, murah, dan mengenyangkan, memang ini tempatnya.

Makanan ini memang khas Arema. Sepertinya tidak bakal ditemui di luar Kota Malang. Namanya orem-orem. Memang, namanya sangat familier, mengingatkan akan sajian tumpeng tradisional yang salah satu pelengkapnya adalah sayur orem-orem. Isiannya tahu dan tempe diberi kuah santan kental. Tapi, orem-orem Arema ini jauh berbeda, karena bahannya sangat minimalis. Namun jangan salah, rasanya benar-benar maksimal.

(Ayah Juga Boleh Lo Menyiapkan Sarapan!)

Pelopor orem-orem yang paling terkenal salah satunya di daerah Comboran. Di kawasan pusat beli barang bekas, persisnya hampir di ujung jalan, tampak warung orem-orem milik Pak Tik. Gampang sekali mengenali warung ini, karena di depan warungnya dipajang ketupat berukuran jumbo. Yah, jika ketupat umumnya ukurannya kecil maka ketupat milik Pak Tik besarnya bisa sepuluh kali lipat. Sambil tersenyum, Pak Tik menjelaskan ukuran ketupat tersebut ada maksudnya. “Ketupat digandhul wong becak mesti luwe!” Artinya: “Ketupat kalau dipajang pasti membuat lapar tukang becak.”

Pak Tikmanan yang akrab disapa Pak Tik ini lalu mengenang masa lalunya sebelum menjadi penjual orem-orem. Ia dulunya berjualan angsle keliling. Jualannya tidak seberapa laku. Saat sedang istirahat, ia memperhatikan orang jualan orem-orem. “Dalam hati saya mbatin, kok kuahnya dingin. Coba hangat, pasti lebih enak.”

Terdorong keinginan untuk menambah penghasilan, pria asal Desa Tambaksari, Kecamatan Pakisaji, ini memutuskan berjualan orem-orem. Sejak itu, tepatnya tahun 1967, ia berjualan orem-orem.

Makanan ini sangat sederhana, mirip dengan ketupat sayur, tapi menggunakan tempe. Tempe yang diiris tipis kotak-kotak dicampur dalam kuah berisi santan. Kuahnya mirip seperti kuah opor tapi lebih encer.

Penyajiannya sangat sederhana, ketupat yang dipotong lalu ditata di atas piring dan diberi tauge rebus. Kemudian di atasnya disiram kuah santan dan tempe. Tak lupa tambahan kecap manis dan sambal sesuai selera. Agar lebih nikmat, orem-orem bisa dinikmati dengan lauk tambahan yang tersedia seperti Tempe Goreng, Mendol, Tahu Bunder, atau Kerupuk Udang.

Meski sajian ini sangat sederhana, dijamin mengenyangkan. Karena irisan ketupatnya berlimpah. Tak heran, dalam waktu singakt ketupat jumbo habis. “Satu ketupat bisa dipakai untuk dua puluh porsi. Pokoknya, setiap hari saya sedia duapuluh empat ketupat,” tambah Pak Tik.

Soal harga, sangat murah meriah. Satu porsi orem tidak mahal kok. Kalau dibawa pulang, harganya menjadi dobel. “Karena didobel menjadi dua porsi,” jelas Pak Tik. Nah, kalau Anda mencari makan enak, mengenyangkan, marem, dan murah di Malang, Anda tahu tempat untuk dituju ‘kan? (Ana/Koes)