Penulis
Intisari-Online.com – Telo, ya, ketela alias ubi atau singkong. Jangan memandangangnyasebelah mata. Di Terminal Agrobisnis, di Jalan Raya Purwodadi Kabupaten Pasuruan, nasib telo diangkat derajatnya menjadi jajanan yang kaya rasa.
--
Sebelum meninggalkan Malang, rasanya sayang jika tidak singgah ke pusat penjualan oleh-oleh bernama Bakpao Telo. Tempatnya representatif, lahan parkirnya luas, memiliki kafe dengan desain bangunan yang terbuka. Pusat oleh-oleh Bakpao Telo, milik Pengusaha Unggul Abinowo, ini juga merupakan ajang pamer aneka hasil agrobisnis di Pasuruan.
Di ruang etalase dipajang beberapa potensi agro. Antara lain berbagai jenis camilan, madu, bubuk instan minuman kesehatan seperti mengkudu, jahe, kunir, asam, bahkan tanaman anggrek. Tak lupa tentu saja pelbagai olahan sayur. Yang khas ya itu tadi, Bakpao Telo.
Berbeda dengan bakpao yang sering kita kenal. Bakpao Telo tidak dibuat dari tepung terigu, tetapi dari ketela rambat atau ubi jalar. Ketela rambat yang nama latinnya Ipomoea batatas ini dalam bahasa Jawa terkenal dengan telo. Ketela lain, jenis cassava (singkong), pun di Jawa Tengah disebut telo.
Menilik dari bentuk darn rasa, Bakpao Telo memang unik. Bakpao Telo dibuat dari ubi jalar varietas ubi Jepang yang berwarna ungu alami. Maka warna bakpao menjadi ungu. Uniknya, justru warna ungu menjadi daya tarik, beda dengan bakpao yang sering kita jumpai yang umumnya berwarna putih.
Proses pembuatan Bakpao Telo ternyata sangat sederhana. Langkah pertama dengan mengupas kulitnya, kemudian di-grinding (digiling, red.) hinggamenjadi tepung ketela. Barulah kemudian tepung ini diproses menjadi bakpao dan aneka jajanan lainnya.
Bakpao Telo disajikan dalam beberapa warna, yang masing-masing berbeda berdasar isinya. Ada Bakpao Telo isi kacang tanah, kacang hijau, cokelat, strawberry, keju, juga daging. Rasa Bakpao Telo sedikit berbeda dengan bakpao di pasaran yang identik dengan jajanan khas Cina. Teksturnya lebih padat, rasanya lebih keset¸ namun tetap empuk dan lembut.
Selain bakpao, beberapa macam jajanan berbahan dasar ubi jalar dapat dijumpai di terminal agrobisnis ini. Sebut saja Kue Mangkok Telo, Kue Kukus Telo, Brownies Telo, sampai Bakpia Telo. Untuk Bakpia Telo tersedia dalam bentuk paket, satu kotak berisi sembilan buah. Di dalamnya komplet berbagai rasa: keju, rasa kacang ijo, kacang tanah, dll.
Olahan lain telo yang cukup unik adalah Mie Telo. Mie kering yang tipis ini cukup menarik karena berwarna ungu. Harganya pun murah. Buat yang doyan ngemil, Keripik Telo Ungu bisa jadi pilihan. Rasanya gurih, manis, dan lagi-lagi warnanya ungu.
Dari banyaknya kreasi dari telo, Bakpao dan Bakpia Telo sepertinya menjadi favorit pengunjung untuk dijadikan oleh-oleh. Terbukti baru saja di-display, langsung diserbu pembeli. Bahkan, banyak pembeli yang tak sabar langsung menikmati di tempat, dalam keadaan masih hangat, dengan asap kebal-kebul.
Es krim telo
Selain jajanan yang terbuat dari ubi, kita akan menemukan es krim yang dibuat pula dair bahan ketela rambat. Es kirm yang diberi merk Telo Ice Cream itu ditawarkan dalam empat rasa: mocca, strawberry, vanilla, dan cokelat.
Lalu bagaimana rasa Es Krim Telo ini?
Ternyata beda usia, berbeda pula reaksi yang ditunjukkan. Johan, misalnya, setelah mencecap sedikit, bocah berusia enam tahun ini langsung mengernyitkan dahu. “Kok rasanya begini, Ma?” katanya bernada protes.
Rupanya ia terbiasa dengan es krim susu, sehingga es krim dengan rasa telo agak aneh buat lidahnya. Padahal menurut sang Mama, es krim telo rasanya tidak terlalu aneh. “Rasa susunya memang tidak terlalu dominan, tapi tetap manis dan segar kok,” ujarnya.
Menurut salah satu pegawai Bakpao Telo, awalnya, mungkin agak terasa aneh, namun ada banyak manfaat terutama dari sisi kesehatan. “Pastinya ini lebih sehat dibanding es krim susu. Apalagi ada penjelasannya juga, kalau telo mempunyai kandungan serat alami yang tinggi dan sangat berguna untuk membantu memperlancar pencernaan dalam tubuh,” jelasnya. (Ana/Koes)