Di Amerika, kemudian pisau itu banyak digunakan di kalangan mafia, penjudi, anggota geng, dan pembunuh bayaran.
Karena meningkatnya pembunuhan yang melibatkan stiletto, kota New Orleans mengesahkan undang-undang yang melarang penjualan atau pameran stiletto jenis apa pun di dalam batas kota.
Awal Perang Dunia Pertama membawa ketenaran stiletto sekali lagi.
Banyak tentara yang diperlengkali stiletto karena membutuhkannya sebagai sarana pelindung.
Misalnya, di sisi Prancis, bayonet Lebel M1866 Prancis sering dipotong dan dibuat ulang menjadi stiletto.
Pada Perang Dunia Kedua pun demikian, stiletto menjadi umum digunakan sebagai pisau tempur.
Pada tahun 1940, pisau pertempuran khusus Fairbairn-Sykes (belati bermata dua) diproduksi oleh instruktur tempur tangan-ke-tangan Inggris yang terkenal.
FS diikuti oleh varian lain yang lebih modern, seperti US Marine Raider Stiletto dan V-42.
Baca Juga: Ulfberht, Pedang Kuno Bangsa Viking dengan Teknologi yang Melampaui Zamannya, Futuristik!