Find Us On Social Media :

Demi Kebaikan Sendiri, Jangan Sekalipun Ragu untuk 'Move On' dari Mantan Kekasih!

By Tika Anggreni Purba, Selasa, 21 Februari 2017 | 17:20 WIB

Kapan Harus Cerai?

Intisari-Online.com—Berpisah dengan kekasih, entah itu putus hubungan atau perceraian adalah situasi yang menyakitkan. Pikiran dan perasaan menolak kenyataan, menganggap bahwa perpisahan harusnya tidak pernah terjadi.

Dengan pikiran dan perasaan itu, seseorang biasanya sulit move on dari mantan kekasihnya. Dalam berbagai kesempatan, ia masih penasaran dengan kehidupan mantan. Berusaha mencari tahu bahkan menjalin hubungan lagi dengan mantan kekasih. Akhirnya proses pemulihan dan move on sulit terjadi.

(Hukum: Mantan Pacar Terus Meneror)

Padahal cara terbaik untuk bangkit dari sakit hati perpisahan adalah: berhenti berkomunikasi dengan mantan kekasih.

Kecuali jika kita memiliki alasan untuk saling berkomunikasi karena ada anak saat bercerai. Maka komunikasi harus dilakukan selaku orangtua. Bahkan dalam situasi seperti itu pun, batasan dengan mantan tetaplah harus ada.

Terus-menerus terjebak dalam kenangan masa lalu dengan mantan pasangan akan membuat kita sendiri menderita. Tidak hanya tak bisa move on, kehidupan kita bahkan terhambat.

Berikut empat alasan mengapa kita harus melupakan dan berhenti berkomunikasi dengan mantan kekasih:

1. Jika terus berkomunikasi, kita tidak akan bisa pulih

Mengakhiri hubungan sangatlah sulit dan sakit, namun rasa sakitnya tidak permanen. Kita akan merasa sedih, marah, bahkan tertekan. Perasaan-perasaan itu wajar saja kita alami, karena itu juga bagian dari pemulihan.

Namun jika kita tidak berhenti berkomunikasi dengan pasangan, sama saja artinya dengan menghalangi proses pemulihan terjadi. Berusaha berkomunikasi dengan mantan menunjukkan ada hal yang belum selesai antara kita dan pasangan. Kita harus menerima kenyataan yang terjadi untuk bisa pulih sepenuhnya.

2. Menguras energi

Mungkin kita tidak sepenuhnya menyadari bahwa dengan terus berkomunikasi dengan pasangan, kita sedang menguras energi kita sendiri untuk hubungan yang tidak lagi penting.