Find Us On Social Media :

Heroiknya Sumiyo Bergulat dengan Petugas di Atas Rumah saat Tanahnya Digusur untuk Bandara Baru Yogyakarta

By Intisari Online, Senin, 23 Juli 2018 | 12:15 WIB

"Tenaganya kuat sekali," kata Dedi, salah satu anggota Satpol PP yang ikut menurunkan Sumiyo.

Setelah diturunkan, Sumiyo segera dilepas.

Penggusuran rumah-rumah warga yang memaksa bertahan di lahan pembangunan Bandara NYIA pada Jumat ini menyasar 33 rumah warga di izin penetapan lokasi (IPL) NYIA ini.

Lebih dari 30 kepala keluarga bertahan mendiami rumah.

Mereka bersikeras menolak semua solusi apapun dari pemerintah untuk meninggalkan IPL, meski status tanah sudah kembali ke negara.

Baca juga: Penggusuran Restoran Rindu Alam di Puncak Sudah Dinantikan Selama 35 Tahun

Angkasa Pura I (Persero) dan PP memutuskan memindahkan warga dari sana, memberi rumah tinggal sementara di rumah-rumah sewa, lantas menggusur rumah mereka di IPL.

Banyak ekskavator dikerahkan untuk mempercepat perobohan tidak hanya rumah, tetapi juga kandang sapi, pohon kelapa, melinjo, mangga, hingga pohon jati yang masih muda.

Upaya pembersihan lahan itu juga melibatkan ratusan orang, baik TNI-Polri, relawan angkat barang, hingga mobil truk.

Semua mendapat perlawanan dari warga yang menolak pembangunan bandara.

Penggusuran sebenarnya sudah berlangsung sejak Kamis (19/7) kemarin.

Sebanyak 17 dari 33 rumah sudah digusur sehari sebelumnya. Penggusuran kembali berlanjut hari ini.